Jumat 23 Feb 2018 16:59 WIB

Gedung Putih akan Persenjatai Satu Juta Guru

Serikat Guru ragu apakah kebijakan tersebut efektif ataukah tidak.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Gedung Putih
Foto: EPA/Michael Reynolds
Gedung Putih

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengatakan, pemerintah federal berencana mengeluarkan dana untuk melatih dan mempersenjatai satu juta guru di seluruh Amerika. Kebijakan kontroversial ini bertujuan guna menjaga agar sekolah tetap aman dari penembakan massal.

Trump berulang kali menyatakan, tanggapannya terhadap insiden penembakan massal di sebuah SMA di Florida pekan lalu adalah dengan mempersenjatai guru dan pelatih olah raga. Menurutnya, ide ini akan efektif mencegah aksi para pelaku penembakan.

Dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (22/2) sore, wakil sekretaris pers Gedung Putih Raj Shah ditanya oleh wartawan apakah mempersenjatai guru akan menjadi solusi yang praktis untuk melindungi murid-murid dari penembakan massal? Serikat guru telah menunjukkan keraguan apakah kebijakan semacam itu dapat dijalankan secara layak dan efektif.

 

photo
Bunga, balon-balon dan boneka di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida menjadi simbol untuk mengingat korban penembakan di sekolah tersebut, Ahad (18/2).

"Bila Anda menghadapi situasi yang mengerikan, apa yang Anda pikir praktis dan tidak praktis itu bisa berubah," kata Shah.

Dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih dengan beberapa pejabat pada Kamis (22/2) pagi, Trump juga mengungkapkan rencana untuk memberikan bonus bagi guru-guru yang bersedia mengikuti pelatihan dan membawa senjata.

 

Bonus akan diberikan kepada 10 sampai 40 persen guru yang dapat memenuhi syarat untuk menggunakan senjata dengan mahir, terutama pensiunan personil militer.

Jika 40 persen guru Amerika diberi bonus, misalnya masing-masing 1.000 dolar AS, maka pemerintah harus mendistribusikan uang sebesar 1 miliar dolar AS untuk satu juta guru saja. Shah mengatakan Trump akan segera berbicara dengan anggota Kongres mengenai proposal legislatif dan anggarannya.

"Apa menurutmu itu terlalu banyak untuk membayar keamanan sekolah?" kata Shah, seperti dilaporkan laman The Guardian.

Trump sebelumnya sempat membahas mengenai latihan menembak, yang telah dilakukan oleh sejumlah sekolah. Ia tidak menyetujuinya karena menurutnya latihan menembak adalah hal yang sangat negatif.

"Jika saya seorang anak kecil, saya berusia 10 tahun dan mereka berkata ... 'Kita akan melakukan latihan menembak,' Saya berkata 'Apa itu?' Saya pikir orang mungkin akan datang dan menembak saya. Itu adalah hal yang sangat negatif untuk dibicarakan. Saya tidak suka. Saya lebih suka menegaskan peraturan sekolah," ungkap Trump.

Meski demikian, Shah mengatakan Presiden Trump hanya tidak menyukai istilah latihan menembak, bukan membenci bentuk dari latihannya itu sendiri. Menurut dia, Trump masih mendukung siswa untuk melakukan latihan pengamanan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement