Jumat 23 Feb 2018 18:00 WIB

Anies: Kesehatan Reproduksi Tanggung Jawab Bersama

Meningkatkan kualitas hidup manusia adalah prioritas yang utama

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta dokter kandungan serta bidan membantu Pemda DKI mendidik masyarakat tentang pentingnya usaha pencegahan dan usaha merawat kesehatan reproduksi. Menurutnya, kesehatan reproduksi merupakan tanggung jawab bersama di keluarga.

"Bantu (pemprov) menyadarkan para suami, para bapak, bahwa tanggung jawab tentang reproduksi bukan pada ibu saja tapi juga tanggung jawab bersama. Kesehatan reproduksi suami, kesehatan reproduksi istri adalah tanggung jawab berdua. Karena itu harus dibangun kesadaran bersama," kata dia di Jakarta, Jumat (23/2).

Anies menyampaikannya saat membuka acara Workshop dan Symposium Jakarta Update on Gynecology & Obstetrics 2018 (Jak Up nGo) yang dihadiri oleh perwakilan para dokter kandungan serta bidan dari seluruh Indonesia, di Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan ini, Anies berharap Pemprov DKI bisa bersinergi dengan Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, para dokter kandungan serta bidan untuk meningkatkan kualitas layanan bidang kesehatan di Jakarta, khususnya para pasien perempuan yang mengandung maupun mengalami masalah kesehatan pada sistem reproduksi.

"Kami menyambut baik dan berharap agar symposium ini bisa membantu (Pemprov DKI) dalam menangani masalah-masalah yang terkait dengan kandungan dan kebidanan. Meningkatkan kualitas hidup manusia adalah prioritas yang utama," ujar dia.

Anies berharap, dari simposium tersebut akan ada rekomendasi praktis yang nantinya bisa dipakai untuk kebijakan Pemprov DKI, yang akan dilakukan follow up serta mengembangkan kerja sama atas program yang sudah ada. Hal itu dimaksudkan agar jangkauannya bisa lebih luas ke masyarakat di Ibu Kota.

Untuk diketahui, angka kematian ibu di DKI Jakarta mengalami penurunan, dimana pada tahun 2016 sebanyak 53,2 per 100 ribu kelahiran hidup menjadi 41,56 / 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2017. Penurunan terjadi juga pada angka kematian bayi, dimana pada tahun 2016 sebanyak 4,10/1000 kelahiran hidup menjadi 2,53/1000 kelahiran hidup pada tahun 2017.

Pemprov DKI juga berharap pelayanan para dokter kandungan dan bidan kepada masyarakat Jakarta dapat berdampak positif pada meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, kesehatan wanita pada masa kehamilan, saat melahirkan, dan pascamelahirkan.

"Saya berharap dokter ahli (kandungan dan kebidanan) beri dokumen tertulis (untuk dikerjakan di Jakarta). Yang kita butuhkan di Jakarta segera action, yakni hal-hal yang memang relevan, benar, dan state of yard. (Dokter kandungan dan bidan) adalah orang pertama yang mengabarkan kehidupan dan yang menunjukan hadirnya kehidupan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement