REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) menandatangani pemberian pinjaman setara dengan 235 juta dolar AS kepada B.Grimm Power Public Company Limited, salah satu produsen tenaga listrik terbesar di Thailand. Pinjaman ini diberikan untuk mengembangkan dan meningkatkan kapasitas energi terbarukan di negara-negara anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).

"Pengembangan energi terbarukan di Asia Tenggara sangat penting untuk memenuhi kebutuhan energinya dan B.Grimm Power berada di garis depan sektor energi alternatif yang berkembang pesat di kawasan ini," kata Michael Barrow, direktur jenderal Departemen Operasi Sektor Swasta ADB, dalam sebuah pernyataan.

Pembiayaan ADB akan mendukung B.Grimm Power melaksanaan Proyek Pendistribusi Tenaga Listrik ASEAN. Ini akan memperluas pembangkit listrik terbarukan dan didistribusikan ke pasar-pasar baru di ASEAN termasuk Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, dan Vietnam.

Bank yang berbasis di Manila ini mengatakan bahwa proyek tersebut akan meliputi pelaksanaan dan pengoperasian distribusi serta peningatan manfaat tenaga surya, angin, biomassa, limbah-ke-energi, pembangkit listrik tenaga gas, penyimpanan energi, serta infrastruktur terkait di negara-negara ASEAN.

Total kapasitas pembangkit listrik yang didistribusikan B.Grimm Power diperkirakan akan meningkat lebih dari 50 persen menjadi 2.500 megawatt (MW) pada 2022, sementara pangsa energi terbarukan dalam portofolio akan meningkat dari 10 persen menjadi 30 persen.

ADB mengambil kepemilikan saham sebesar 1.968 juta baht (57,7 juta dolar AS) di B.Grimm Power sebagai bagian dari penawaran umum perdana perusahaan pada Juli 2017.

ADB juga mengelola pinjaman 20 juta dolar AS yang disediakan oleh Canadian Climate Fund (Dana Iklim Kanada) untuk Sektor Swasta di Asia berdasarkan Fasilitas Kemitraan Pembiayaan Energi Bersih. B.Grimm Power adalah anak perusahaan dari 140 kelompok konglomerat B.Grimm Group, beroperasi di industri energi sejak 1993 di Thailand.

Ikuti Whatsapp Channel Republika