REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki bagian dalam Masjid Kinabalu, jamaah akan terlebih dahulu melewati sebuah ruang terbuka. Pada bagian atasnya terdapat semacam kaca patri yang memungkinkan cahaya matahari masuk. Kaca ini memiliki motif bintang segi delapan yang dibuat sama dengan bagian lantai di bawahnya.
Setelah itu, jamaah akan bisa melihat sebuah ruangan yang begitu lapang. Terlihat menjadi lapang karena bangunan ini dikemas dengan sangat tinggi lalu tak terlihat tiang atau pilar yang berada di bagian tengah.
Tiang pilar berukuran 1,5 lingkaran tangan orang dewasa itu ditempatkan pada bagian agak ke pinggir. Inilah yang membuat ruang tempat ibadah ini menjadi terlihat begitu lapang dan luas.
Untuk mimbar, masjid itu terlihat mendapatkan pengaruh dari gaya arsitektur Turki. Dalam hal ini mimbarnya dibuat dengan anak tangga, namun posisinya tidak terlalu masuk ke posisi barisan tempat shalat jamaah.
Bagian dalam Masjid Kinabalu
Anak tangga yang terbuat dari material kayu itu sebagai jalan menuju mimbar yang ditempatkan seperti dalam posisi menggantung. Bentuk dari mimbar penceramah ini berupa balkon kecil yang hanya bisa diisi oleh satu orang dewasa saja. Posisi yang menggantung itu membuatnya menjadi bisa terlihat ketika ruang ibadah itu terisi penuh hingga 12 ribu jamaah.
Untuk posisi mimbar tersebut, ternyata tidak langsung menyatu dengan bagian mihrab. Posisinya berada di sisi sebelah kanan atau sisi utara dari bagian mihrab. Sedangkan, bagian mihrab dikemas secara apik.
Bagian dalam Masjid Kinabalu
Pada bagian ini ditandai dengan permainan motif garis simetris yang menghiasi dua tembok besar. Warna motif itu dihadirkan secara lembut, berselaras dengan warna putih pada bagian tembok interior masjid. Di antara dua tembok bermotif itulah terdapat ruang bagi imam memimpin shalat. Pada bagian ini ditandai dengan hadirnya cekungan dengan dihiasi motif garis di sekitarnya.
Nah, jika Anda berksempatan melancong ke Sabah maka luangkanlah waktu sejenak untuk menyambangi Masjid Kota Kinabalu ini. Dari kota, hanya membutuhkan waktu tempuh tak sampai 15 menit saja. Di sinilah Anda akan bisa melihat sebuah bentuk akulturasi budaya yang dicerminkan lewat megahnya bangunan sebuah masjid.
(Baca: Pesona Masjid Kinabalu)