Sabtu 24 Feb 2018 01:40 WIB

Pengembangan Pariwisata di Asmat Terkendala Transportasi

Carter pesawat masih Rp 38 juta untuk satu arah.

Foto udara hamparan rumah di atas rawa dan sungai di kota Agats Kabupaten Asmat, Papua, Senin (29/1).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Foto udara hamparan rumah di atas rawa dan sungai di kota Agats Kabupaten Asmat, Papua, Senin (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAYAPURA -- Pengurus Asosiasi Agen Perjalanan Wisata (Asita) Provinsi Papua mengungkapkan pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Asmat, terkendala transportasi karena belum ada jadwal penerbangan rutin.

"Masalah utama ke Asmat adalah transportasi yang kurang mendukung. Kalau mau carter pesawat Rp 38 juta (kapasitas maksimal tujuh orang) untuk satu arah, tidak pulang-pergi," ujar Ketua Asita Papua Iwanta Parangin-Angin, di Jayapura, Jumat (23/2).

Ia mengungkapkan pada era tahun 90-an, sektor pariwisata Asmat cukup berkembang dan banyak didatangi wisatwan karena pada saat itu masih ada layanan penerbangan yang dilakukan oleh maskapai Merpati Airlines.

"Padahal kalau masih berjalan masyarakat dapat pendapatan, mulai dari penyewaan perahu hingga turis yang membeli kerajinan," kata dia.

Menurut dia, selain masalah transportasi, pengelolaan kegiatan pariwisata pun menjadi salah satu penyebab lemahnya kemajuan pariwisata di daerah tersebut.

"Pariwisata di Asmat turun sejak ada pemekaran kabupaten. Dan sebelum pemekaran kegiatan dikelola oleh keuskupan, sekarang pemerintah," kata dia.

Iwanta menilai potensi pariwisata di Kabupaten Asmat masih bisa ditingkatkan kembali karena masih banyak wisatawan yang menanyakan rute perjalanan ke wilayah tersebut.

"Untuk ke Asmat banyak yang tanya, tetapi ketika dikasih tahu mengenai biaya, mereka biasanya mundur. Biasanya kami tawarkan paket wisata senilai 3.000 dolar AS. Umumnya yang datang ke Asmat adalah "spesical interest", biasanya pecinta barang antik," kata Iwanta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement