REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Hanura Kubu Manhattan merotasi anggota fraksinya dari jajaran pengurus fraksi, komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) di DPR RI dan MPR RI. Perombakan tersebut disinyalir untuk menyingkirkan loyalis kubu Ambhara yang diketuai oleh Daryatno. Apalagi nama-nama yang dirotasi sebagian besar berasal dari kubu Ambhara.
Namun Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura kubu Daryatmo, Dadang Rusdiana meminta pimpinan DPR RI tidak memproses perombakan Fraksi Hanura yang diajukan kubu Manhattan. Hal itu dikarenakan kelompoknya tengah menggugat kepengurusan kubu Manhattan yang diketahui Oesman Sapta Odang (OSO) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Perombakan itu versi Pak OSO-Herry Lontung Siregar. Kemudian Karena Hanura sedang berkonflik, tentunya pimpinan DPR tidak bisa menindaklanjutinya," ungkap Dadang Rusdiana, saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (23/2).
Selain itu, Dadang juga menegaskan seharusnya perubahan diumumkan di Paripurna, tidak serta merta menggantikan merombak posisi. Oleh karena itu dia berharap agar pimpinan DPR RI menunggu hasil keputusan PTUN.
Dadang menduga pergantian itu memang sengaja dilakukan pada masa reses DPR RI. Karena, menurut Dadang, kubu OSO merasa bisa merotasi kepengurusan saat anggota Fraksi Hanura melakukan kunjungan ke Dapil masing-masing.
"Kami menduga mereka rencanakan sejak lama. Mungkin karena DPR sedang reses. Mereka anggap ini saat yang tepat, karena kita sedang kegiatan di dapil," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto pernah mempertemukan kubu Manhattan dan kubu Ambhara di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pertemuan itu dilakukan untuk mempersatukan kedua kubu, tapi itu tak membuahkan hasil konkret.