REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- PDI Perjuangan mengusung kembali Joko Widodo sebagai calon presiden (capres) pada pilpres 2019 mendatang. Kini fokus PDI Perjuangan adalah menggodok calon wakil presiden (cawapres) yang tepat untuk Joko Widodo.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan alasan PDI Perjuangan belum umumkan nama cawapres dikarenakan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri perlu mendengarkan aspirasi dari masyakat untuk mencari sosok pemimpin yang memiliki kedekatan dengan Jokowi dan saling melengkapi
"Bagi PDI Perjuangan, siapa yang bakal mendampingi Jokowi, kongres memberikan mandat pada Ibu Megawati Soekarnoputri dan tentu dialog dengan bapak Jokowi akan dilakukan karena presiden dan wakil presiden merupakan satu kesatuan kepemimpinan," tutur Hasto.
Terkait seperti apa kriteria cawapres yang diharapkan dari PDI Perjuangan, Hasto menyebut hal tersebut masih ada waktu bagi Megawati untuk melakukan kontemplasi dan perenungan tentang siapa cawapres yang terbaik bagi Jokowi.
"Tentu siapa-siapa yang mendampingi Jokowi akan melakulan kajian yang terbaik untuk bangsa dan negara," jelasnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira menyebut dalam Rapat Kerja Nasional III hari pertama yang digelar di Hotel Inna Grand Bali Beach sama sekali tidak membahas kandidat cawapres. Andreas mengaku PDIP Perjuangan saat ini tengah melihat perkembangan secara elektoral di sektor mana saja yang harus dipertimbangkan.
"Apakah cawapres itu akan mendongkrak suara calon presiden, ataukah aspek lain yaitu kecocokan dengan presiden," ucap anggota Komisi I DPR tersebut.