REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puluhan ribu anggota Persatuan Islam (Persis) berkumpul di Monumen Perjuangan (Monju), Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (24/2). Mereka tengah melaksanakan aksi merespona kasus penganiayaaan terhadap ulama dan ustaz sekaligus silaturahim akbar keluarga besar Persis.
Berdasarkan pantauan, kawasan Monumen Perjuangan terus dipadati anggota Persis, simpatisan, santri pesantren. Kader yang hadir berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia diantaranya yang terlihat dari Sumedang dan Bandung Raya.
Sekretaris Umum PP Persis, Haris Muslim mengatakan, kegiatan silaturahim akbar dilaksanakan bertujuan untuk menyolidkan jamaah Persis, memperkuat silaturahmi dan solidaritas. Sekaligus merespons rentetan peristiwa penganiayaan yang terjadi kepada ulama dan ustaz.
"Rentetan peristiwa (penganiayaan ulama) tidak berhenti dan umat gelisah serta mungkin marah. Kita coba kanalisasi antusiasme umat dalam sebuah acara silaturahmi akbar," ujarnya kepada Republika.co.id saat ditemui di lokasi acara, Sabtu (24/2).
Dia menuturkan, harapannya dengan silaturahmi maka tercipta persaudaraan dan lebih solid. Serta tetap berjuang dan berdakwah dalam kondisi apapun dan rintangan yang menghadapi. "Kita adalah bagian dari NKRI," ungkapnya.
Menurutnya, total peserta yang hadir dalam silaturahmi akbar yang terdata mencapai 56 ribu orang. Namun, dengan yang tidak terdata bisa lebih dari itu yang datang dari Kabupaten/Kota di daerah seluruh Indonesia. "Di akhir acara akan ada pernyataan deklarasi komitmen dakwah dan bangsa," katanya.
Sementara itu, mantan Ketua Umum PP Persis, Ustaz Maman Abdurahman berharap, kasus penganiayaan yang terjadi kepada ustaz dan ulama tidak terulang dan pihaknya siap membela umat Islam. "Kasus ulama jangan terulang lagi, kami siap membela ulama," katanya.