REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang mantan pejabat senior dalam kampanye presiden Donald Trump pada 2016, Rick Gates, mengaku bersalah karena bersekongkol melawan Amerika Serikat dan berbohong kepada penyidik. Dia memilih bekerja sama dengan penyelidikan federal AS mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2016.
Gates, yang merupakan wakil manajer kampanye untuk Trump, sedang diselidiki oleh kantor Penasihat Khusus Robert Mueller, yang menyelidiki dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan AS 2016 lalu.
Gates berpotensi menghadapi hukuman puluhan tahun penjara dengan tuduhan yang jauh lebih serius, termasuk penipuan bank dan persekongkolan untuk mencuci uang. Mengaku bersalah atas dakwaan tersebut, ia menghadapi ancaman hukuman maksimal hampir enam tahun.
Jaksa mengatakan mereka bisa meminta hakim untuk mengurangi hukuman Gates berdasarkan tingkat kerja samanya dengan penyelidikan Mueller.
Permohonan tersebut meningkatkan tekanan pada Paul Manafort, yang merupakan manajer kampanye Trump selama lima bulan pada 2016, yang juga mencari kesepakatan pembelaan seperti Gates. Namun, Manafort mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah kesepakatan pembelaan Gates bahwa ia mempertahankan pendiriannya.
Kerja sama dengan Gates, berpotensi membawa kasus Manafort pada tahap selanjutnya, dan dapat memberikan informasi yang kaya untuk Mueller, terhadap penyelidikan apakah ada campur tangan Rusia dalam kampanye Trump.
Kesepakatan pembelaan Gates tampaknya dimotivasi oleh keprihatinannya atas biaya legal dan tekanan pada keluarganya. Jaksa menuduh Manafort, mencuci uang lebih dari 30 juta dolar AS dan menipu bank untuk meminjamkan uang, dengan dibantu oleh Gates. Keduanya disebut-sebut menggunakan dana dari rekening rahasia luar negeri untuk menikmati kehidupan yang mewah.
Tidak satu pun tuduhan kepada Gates dan Manafort yang mengacu pada hubungan dengan campur tangan Rusia dalam pemilihan 2016 atau kemungkinan adanya kolusi. Di lain sisi, Rusia sendiri membantah tuduhan campur tangan tersebut. Sementara itu, Trump juga mengatakan tidak ada kolusi dan juga menolak usaha untuk menghalangi penyelidikan Mueller.
Mueller, yang ditunjuk oleh Departemen Kehakiman pada tahun lalu untuk melakukan penyelidikan, memiliki catatan singkat yang memungkinkan untuk melihat kesalahan apapun yang ditemukan dalam penyelidikannya atas keterlibatan Rusia dalam kampanye Trump.