Sabtu 24 Feb 2018 21:15 WIB

Jalur Rel di Cirebon Bisa Kembali Dilalui Kereta Api

Saat banjir di Cirebon, kereta api harus mengambil jalur memutar.

Red: Nur Aini
Jalur kereta api (KA) di KM 252+5/7 antara Stasiun Ketanggungan – Ciledug, Kabupaten Cirebon, terendam banjir luapan sungai Cisanggarung, Jumat (23/2) sekitar pukul 00.13 WIB. Akibatnya, jalur tersebut tidak bisa dilalui KA sehingga mengganggu perjalanan KA.
Foto: dok. Humas Daop 3 Cirebon
Jalur kereta api (KA) di KM 252+5/7 antara Stasiun Ketanggungan – Ciledug, Kabupaten Cirebon, terendam banjir luapan sungai Cisanggarung, Jumat (23/2) sekitar pukul 00.13 WIB. Akibatnya, jalur tersebut tidak bisa dilalui KA sehingga mengganggu perjalanan KA.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang menyatakan perjalanan kereta api (KA) via Cirebon yang sempat terhambat banjir sudah lancar kembali.

"Perjalanan KA dari maupun menuju Semarang melalui Cirebon sebelumnya harus memutar. Sekarang ini, sudah bisa dilalui," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Suprapto di Semarang, Sabtu (24/2).

Pola operasi memutar itu dilakukan karena banjir terjadi pada KM 185+500 sampai 186+600 antara Stasiun Tanjung-Losari sehingga membuat perjalananan KA mengalami keterlambatan. Rute perjalanan KA semula melewati rute Cirebon-Brebes-Tegal, demikian sebaliknya. Akan tetapi, dengan pola operasi memutar menjadi Cirebon-Prupuk-Slawi-Tegal, demikian sebaliknya

Ia menjelaskan bahwa pada Sabtu pukul 13.15 WIB sebenarnya jalur Stasiun Tanjung-Losari sudah bisa dilalui dengan pola operasi satu jalur dengan batas kecepatan 5 kilometer per jam. Namun, kata dia, sekarang ini jalur tersebut sudah bisa dilalui KA dengan batas kecepatan maksimal 20 km per jam, terhitung mulai pukul 17.15 WIB untuk dua "track" sekaligus.

Ketika jalur di Cirebon tersebut belum bisa dilalui sebenarnya KAI menerapkan dua mekanisme, yakni 14 KA dengan pola operasi memutar dan tiga KA dengan mekanisme over stapend.

photo
Jalur kereta api (KA) di KM 252+5/7 antara Stasiun Ketanggungan – Ciledug, Kabupaten Cirebon, terendam banjir luapan sungai Cisanggarung, Jumat (23/2) sekitar pukul 00.13 WIB. Akibatnya, jalur tersebut tidak bisa dilalui KA sehingga mengganggu perjalanan KA.

Suprapto menyebutkan 14 KA yang memutar, yakni KA 97 (KA Ciremai relasi Semarang-Bandung), KA 143 (KA Jayabaya relasi Malang-Jakarta), KA 77 (KA Gumarang relasi Surabaya-Jakarta). KA 13 (KA Argo Muria relasi Semarang-Jakarta), KA 201 (KA Tawang Jaya relasi Semarang-Jakarta), KA 144 (KA Jayabaya relasi Jakarta-Malang), KA 178 (KA Kertajaya relasi Jakarta-Surabaya).

"KA 56 (KA Bangunkarta relasi Jakarta-Surabaya), KA 172 (KA Matarmaja relasi Jakarta-Malang), KA 78 (KA Gumarang relasi Jakarta-Surabaya) dan KA 12 (KA Argo Sindoro relasi Jakarta-Semarang)," katanya.

Sisanya, kata dia, yakni KA 11 (KA Argo Sindoro relasi Semarang-Jakarta), KA 150 (KA Menoreh relasi Jakarta-Semarang) dan KA 74 (KA Harina relasi Bandung-Surabaya). Untuk tiga KA yang over stapend atau menggunakan pengganti kendaraan bus dari Tegal-Cirebon, yakni KA 47 (KA Sembrani relasi Surabaya-Jakarta), KA 3 (KA Argo Anggrek relasi Surabaya-Jakarta) dan KA 209 (KA Tegal ekspres relasi Tegal-Jakarta).

"Akibat rekayasa pola itu, sejumlah perjalanan KA menuju Semarang mengalami keterlambatan antara 2-4 jam. Kami memohon maaaf atas keterlambatan dan ketidaknyamanan ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement