REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Partai final Piala Liga Inggris 2017/2018 yang mempertemukan Arsenal dan Manchester City, Ahad (25/2) malam WIB nanti akan menjadi pertemuan dua pelatih haus gelar. Baik juru taktik Arsenal, Arsene Wenger maupun pelatih City, Josep Guardiola punya misi sama dalam menjalani pertempuran di Stadion Wembley, Kota London, tersebut.
Wenger yang sudah menangani Arsenal sejak 1996 ini dikenal sebagai juru taktik papan atas di kompetisi Inggris. Tentu bukan tanpa alasan mengapa manajemen the Gunners terus mempertahankan Wenger sebagai arsitek tim selama dua dekade terakhir.
Meski sudah 22 tahun membesut Arsenal, Wenger sama sekali belum pernah mempersembahkan trofi Piala Liga Inggris. Selain piala Liga Champions, trofi Piala Liga Inggris juga merupakan barang yang sangat sulit dijangkau oleh Wenger.
Bahkan, pelatih asal Prancis ini sebelumnya cuma bisa mengantarkan Arsenal ke final Piala Liga Inggris sebanyak dua kali saja. Itu pun berbuah kekalahan yakni ketika menghadapi Chelsea tahun 2007 dan Birmingham City tahun 2011.
Untuk itulah, tak heran Wenger begitu sangat berambisi untuk mencicipi satu-satunya gelar domestik yang belum pernah diraih olehnya ini. Pelatih berusia 68 tahun ini pun senang karena untuk mencapai misinya nanti, skuat utama tim tempur Arsenal bisa dimainkan.
Para pemain andalannya tersebut telah mendapatkan waktu istirahat cukup setelah membantu Arsenal mengatasi Ostersund di ajang Liga Europa. Pada leg pertama laga babak 32 besar pekan lalu, Meriam London memainkan banyak pemain utama hingga bisa menang dengan skor telak 3-0 di markas lawan.
Kemudian pada pertemuan kedua, Wenger mengistirahatkan para penggawa utamanya demi mempersiapkan fisik untuk menghadapi City. Wenger berharap kebijakannya dalam mengistirahatkan para pemain jelang lawan City dapat berdampak baik.
Berkaca pada perjalanan calon lawan sepanjang musim ini bergulir, kubu the Citizens mendominasi Liga Primer. Bahkan, City unggul 27 poin atas Arsenal. Wenger pun menyadari timnya tidak diunggulkan alias underdog. “Akan tetapi, kami harus percaya kualitas kami,” kata dia dikutip dari laman resmi klub, Sabtu (24/2).
Wenger sama sekali tidak meragukan kemampuan anak asuhnya. Pada intinya, menurut Wenger, timnya harus menemukan keseimbangan antara fokus dan motivasi. Trofi kompetisi yang juga bernama Carabao Cup ini menjadi pertaruhan karier sang arsitek.
Wenger diprediksi bakal menurunkan tim terbaik pada final Carabao Cup. Sebab, ini menjadi satu dari dua trofi yang mungkin dimenangkan Arsenal musim ini.
Musim ini, Arsenal kesulitan bersaing di Liga Primer. Aaron Ramsey dan rekan-rekan masih terpaku di peringkat keenam klasemen sementara kompetisie terelit di Inggris. Skuat the Gunners telah tersingkir dari Piala FA.
Perjalanan di Liga Europa masih panjang. Ajang tersebut baru memasuki babak 16 besar. Pada tahapan itu Meriam London bertemu raksasa Italia, AC Milan.
![photo](http://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/dua-penggawa-manchester-city-sergio-aguero-kanan-dan-kevin-_180211075913-490.jpg)
Penggawa Manchester City. (AP Photo/Rui Vieira)
Di kubu lawan, Guardiola yang dicap sebagai salah satu pelatih jenius Eropa ini sudah lama tak merasakan akhir perjalanan kompetisi dengan mengangkat trofi. Punya prestasi mentereng ketika membesut Barcelona dan Bayern Muenchen, Guardiola kemudian tertatih ketika menangani City.
Datang pertengahan 2016, Guardiola belum bisa memberikan trofi apapun kepada City. Final Piala Liga Inggris musim ini pun jadi kesempatan pertama bagi Guardiola untuk membuktikan kapasitasnya.
Karena itu, satu-satunya motivasi Guardiola adalah keinginan meraih trofi perdana untuk Manchester Biru. "Kami berada di final untuk merebut gelar juara," kata juru taktik asal Katalan itu, dikutip dari Express, Sabtu (24/2).
City punya laju luar biasa di dua kompetisi yang lebih bergengsi ketimbang Piala Liga Inggris, yakni Liga Primer Inggris dan Liga Champions. Di Liga Primer Inggris, City melaju sendiri di posisi pertama dan tinggal menunggu waktu untuk memastikan gelar juara.
Pada ajang Liga Champions, Raheem Sterling sudah menginjakkan satu kakinya di babak perempat final usai meraih kemenangan meyakinkan atas Basel pada laga leg pertama 16 besar.
Namun, City juga baru menelan kekecewaan setelah tersingkir dari Piala FA beberapa hari lalu. Tersingkirnya City dari Piala FA akibat dikalahkan oleh tim kasta ketiga, Wigan Athletic itu sangat memukul batin Guardiola.
Selain itu, jadwal padat membuat sang pelatih pusing. Sejumlah pemainnya berpotensi absen di Wembley karena masalah kebugaran. Raheem Sterling cedera otot usai the Citizens mengalahkan FC Basel, 4-0 pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Ia belum memastikan apakah yang bersangkutan bisa tampil pada Ahad nanti. Penyerang Gabriel Yesus juga melewatkan tiga sesi latihan. Beruntung City masih punya Sergio Aguero.
Fabian Delph dipastikan absen. Pemain serba bisa ini dilarang tampil lantaran terkena kartu merah di Piala FA kontra Wigan Athletic. Di posisi penjaga gawang, ia tetap mempercayakan Claudio Bravo. "Dia pantas bermain di final. Tanpa dia kami tidak berada di sini," ujar Guardiola.
Jika bicara statistik terkini, Arsenal sedikit lebih unggul. Dalam 10 head to head terakhir, Meriam London memenangkan empat laga. Manchester Biru berjaya dalam dua partai. Sisanya berakhir imbang.
Perjalanan Arsenal menuju final:
21/09/17 Arsenal 1-0 Doncaster Rovers
25/10/17 Arsenal 2-1 Norwich City
20/12/17 Arsenal 1-0 West Ham United
11/01/18 Chelsea 0-0 Arsenal
25/01/18 Arsenal 2-1 Chelsea
Perjalanan City menuju final:
21/09/17 West Bromwich Albion 1-2 Manchester City
25/10/17 Manchester City (penalti) 0 - 0 Wolverhampton
20/12/17 Leicester City 1-1 (penalti) Manchester City
10/01/18 Manchester City 2-1 Bristol City
24/01/18 Bristol City 2-3 Manchester City
Lima pertemuan terakhir:
05/11/17 Manchester City 3-1 Arsenal
23/04/17 Arsenal 2-1Manchester City
02/04/17 Arsenal 2-2 Manchester City
18/12/16 Manchester City 2-1 Arsenal
08/08/16 Arsenal 3-2 Manchester City