REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah pelajar sekolah dasar (SD) di Kota Sukabumi dikenalkan tindakan pada saat terjadi gempa bumi. Langkah ini dilakukan agar para pelajar tersebut bisa mengetahui cara menyelamatkan diri ketika gempa terjadi.

"Kami menggelar simulasi gempa di sekolah dan kali ini di SDN CBM Dewi Sartika," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami kepada wartawan Ahad (25/2). Kegiatan yang dilakukan bersama Daarut Tauhid (DT) peduli bencana tersebut kata dia dilakukan di sekolah pada Sabtu (25/2).

Simulasi ini kata Zulkarnain, merupakan bagian dari kegiatan smart student goes to school for tanggap bencana. Rencananya lanjut dia simulasi serupa akan dilanjutkan ke sejumlah sekolah lainnya di Sukabumi.

Para pelajar dijadikan target sosialisasi ungkap Zulkarnain salah satunya untuk menanamkan sejak dini pengetahuan dan pemahaman mengenai tanggap bencana.  Sehingga ketika dewasa nanti bisa mempraktekannya dengan baik.

Zulkarnain mengatakan, simulasi ini khususnya untuk penangana saat terjadi gempa bumi.Hal ini terutama upaya penyelamatan pada saat sebelum, kondisi pada saat terjadi dan pascabencana.

Targetnya ujar Zulkarnain, para pelajar memiliki kesiapan dan keterampilan menghadapi gempa. Harapannya kata dia munculnya korban jiwa bisa dihindari dan kerugian material ditekan semaksimal mungkin atau berkurang.

Di sisi lain, wilayah Sukabumi seringkali menjadi pusat terjadinya getaran gempa. Gempa terakhir terjadi pada Jumat 16 Februari 2018 lalu dengan kekuatan 5.1 Skala Richter (SR).

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa tepatnya terjadi pada Jumat malam pukul 20.28 WIB. Lokasi gempa berada pada titik 7.89 LS - 106.47 BT dengan kedalaman 10 kilometer serta berpusat di 118 kilometer Barat Daya Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika