REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah penyidik senior KPK Novel Baswedan terus dijaga sejumlah anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam). Informasi ini disampaikan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Dia menambahkan, sejak Kamis (22/2) lali pihak Kokam juga bekerja sama dengan keamanan internal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyediakan pengawalan 24 jam kepada korban penyiraman air keras itu.
"Kokam Pemuda Muhammadiyah terus menjaga rumah dan mengawal seluruh aktivitas Novel Baswedan selama di kediamannya di Kelapa Gading", kata Dahnil dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (25/2).
Menurut Dahnil, pengawalan tersebut penting demi memastikan kenyamanan Novel Baswedan selama menjalani proses pemulihan. Seperti diketahui, kedua mata penyidik senior KPK itu perlu mendapatkan perawatan yang intensif semenjak disiram air keras pada 11 Maret 2017 lalu.
Pengamanan (untuk Novel Baswedan) dilakukan baik oleh Kokam Pemuda Muhammadiyah yang berseragam maupun tidak. Dan kami berharap mata Novel bisa segera lebih sehat, sehingga bisa dilakukan operasi tahap kedua pada pertengahan Maret ini, jelasnya.
Pada Kamis (22/2) pagi, Novel Baswedan telah tiba di Jakarta. Sebelumnya, dia mesti menjalani sejumlah operasi pada kedua matanya di Singapura.
Sampai sekarang, kasus penyiraman air keras itu belum juga menemukan titik terang. Pihak Kepolisian RI mengaku telah mendatangkan lebih dari 80 orang saksi untuk menggali informasi tentang perkara tersebut. Sementara itu, beberapa pihak mendesak Presiden agar membentuk tim pencari fakta untuk mengungkap dalang kasus yang menyasar tokoh anti-korupsi ini.