Ahad 25 Feb 2018 18:40 WIB

PDIP Tepat Ambil Momentum Capreskan Jokowi

Pencapresan Jokowi akan menaikkan pula elektabilitas PDIP dalam pemilu legislatif

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Joko Sadewo
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menutup Rakernas III PDIP di Bali, Ahad (25/2).
Foto: Dok PDIP
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menutup Rakernas III PDIP di Bali, Ahad (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang resmi mengumumkan pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden 2019-2014 pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang, dalam Rakernas III PDIP di Sanur, Bali, Jumat (23/2) lalu, dinilai merupakan keputusan yang sudah tepat dari sisi momentum.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya mengatakan, dengan dideklarasikannya Jokowi oleh PDIP, hal tersebut akan berdampak positif terhadap elektabilitas dari PDIP. Sebab, elektabilitas dan popularitas Jokowi yang dalam beberapa survei selalu meraih angka tertinggi dari penantangnya, maka akan berdampak terhadap naiknya elektabilitas partai pendukungnya.

"Saya pikir PDIP sebagai partai yang dianggap partai paling dekat dengan Jokowi, dan bahkan Jokowi adalah kader PDIP, memang lebih cepat mendeklarasikan akan lebih baik, akan lebih punya nilai positif. Itu mengapa partai pendukung Golkar, Nasdem, PPP, juga sudah mencalonkan Jokowi dari jauh-jauh hari, mengingat elektabilitasnya cukup tinggi," kata Yunarto saat dihubungi Republika.co.id, Jakarta, Ahad (25/2).

Selain itu, dari sisi momentum, nilai positif dengan mengumumkan pencalonan Jokowi, kata Yunarto, PDIP akan memiliki waktu lebih lama untuk bisa membangun asosiasi bahwa PDIP memang merupakan partai yang paling dekat dengan Jokowi.

"Sebelum kemudian partai-partai lain mulai mengklaim itu, hal tersebut yang saya lihat sedang dilakukan oleh PDIP. Kenapa mereka kemudian mempercepat proses pendeklarasian terhadap Jokowi tidak dimasa-injury time, karena menyadari memang PDIP pun akan terangkat oleh elektabilitas Jokowi yang diakui paling tinggi saat ini," tambahnya.

Menurut Yunarto, dengan elektabilitas dan popularitas yang dimiliki oleh Jokowi saat ini, dapat membawa kemenangan dalam pilpres nanti. "Karena tingkat kepuasan publik ke Jokowi bisa dikatakan sudah stabil diangka sekitar 70 persen dan itu angka yang cukup aman untuk incumbent (pejawat, Red) untuk menang kembali," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement