REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) mengguncang tenggara Bovendigoel, Papua pada Senin (26/2) pukul 00.44 WIB. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada 266 km Tenggara Bovendigoel-Papua, 297 km Barat Daya Wewak-Papua New Guinea, 298 km Tenggara Pegunungan Bintang-Papua, 450 km Tenggara Jayapura-Papua, 3988 km Timur Laut Jakarta-Indonesia.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho merilis hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan dari gempa itu. "Warga panik dan berhamburan keluar rumah. Saat ini sudah normal. BPBD, Dinas Kesehatan, dan aparat Kabupaten melakukan pemantauan ke distrik," kata dia dalam keterangan tertulis pada wartawan, Senin (26/2).
Berdasarkan data BMKG, sejumlah gempa susulan kembali terjadi usai gempa berkekuatan 7,6 SR. Pertama, gempa susulan berkekuatan 5,9 SR berpusat di Tenggara Pegunungan Bintang-Papua dengan kedalaman 59 km. Kedua, gempa berkekuatan 5,3 SR berlokasi di Barat Daya Wewak-Papua New Guinea dengan kedalaman 183 km.
Ketiga, gempa berkekuatan berkekuatan 5,4 SR berlokasi di 275 km Tenggara Bovendigoel-Papua dengan kedalaman 128 km. Keempat, gempa berkekuatan 5,4 SR berlokasi di 299 km Tenggara Bovendigoel-Papua dengan kedalaman 10 km.
Berdasarkan laporan masyarakat, gempa dirasakan cukup kuat di Tanah Merah, Wamena dan Merauke, serta di rasakan sedang di Jayapura. Gempa sempat menimbulkan kepanikan dan belum ada laporan dampak. Gempa tidak berpotensi tsunami. BPBD bersama aparat lain masih melakukan pemantauan dan pendataan di lapangan.