Senin 26 Feb 2018 13:09 WIB

Turki Jamin 350 Ribu Warga Suriah akan kembali ke Afrin

Ankara sebut ingin menjaga stabilitas di wilayah.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim.
Foto: REUTERS / Murad Sezer
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, sebanyak 350 ribu warga Suriah yang berlindung di Turki akan kembali ke Afrin setelah operasi militer Turki selesai. 

 

Menurutnya, Turki tidak hanya melindungi integritas teritorialnya sendiri namun juga memberikan kontribusi penting untuk menghilangkan ketidakstabilan di wilayah.

Dia menjamin pengungsi Suriah akan kembali ke rumah mereka setelah wilayah tersebut berhasil dibebaskan dari militan Kurdi Suriah, Peoples Protection Units (YPG).

 

"Sekitar 350 ribu warga Afrin, yang telah kami terima di Turki, akan kembali ke tanah mereka dan akan terus menjalani hidup mereka dengan damai di sana," kata Yildirim saat berbicara di Komando Kapal Laut Glck di Provinsi Kocaeli, dikutip Hurriyet Daily.

Yildirim menegaskan, Turki tidak hanya menyediakan keamanan bagi orang-orang di wilayah itu dan di sepanjang perbatasan, serta integritas teritorial, namun juga kontribusi terhadap penghancuran ketidakstabilan di wilayah.

"Dengan adanya operasi Euphrates Shield yang dilakukan tahun lalu, area seluas lebih dari 2.000 km persegi telah berhasil dibersihkan dari kelompok teroris ISIS, Syrian Kurdish Democratic Union Party (PYD), Peoples Protection Units (YPG), dan Kurdistan Workers Party (PKK)," jelasnya.

"Saat ini, warga Suriah yang sebelumnya terpaksa meninggalkan rumah mereka bisa kembali ke tanahnya sendiri. Sampai hari ini, 140 ribu orang telah menetap di wilayah ini. Namun, jumlah anak yang melanjutkan sekolah hanya ada 160 ribu anak," kata Yldrm.

Ia juga memperingatkan timbulnya ketegangan di wilayah Aegea dan Mediterania. "Pasukan angkatan laut memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala jenis bahaya dalam semua kondisi dan keadaan," ungkap dia.

 

Baca juga, Ini Jawaban Assad Atas Operasi Militer Tukri di Afrin.

 

Pada 12 Februari lalu, sebuah kapal patroli Turki menabrak kapal patroli Coast Guard Yunani di dekat pulau-pulau Kardak di tenggara Aegean. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan krisis tersebut telah diselesaikan tanpa masalah lebih lanjut.

Pada Januari, Penjaga Pantai Turki sempat memblokir Menteri Pertahanan Yunani Panos Kammenos, yang telah mendekati pulau-pulau kecil untuk meletakkan karangan bunga di wilayah itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement