Senin 26 Feb 2018 14:16 WIB

Muhammadiyah Tancapkan Bendera Dakwah di Tiga Negara

Pembangunan pusat dakwah ini sebagai tonggak sejarah Muhammadiyah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Peresmian Grha Suara Muhammadiyah yang dilakukan Pemimpin Redaksi Haedar Nashir dan Pemimpin Umum Syafii Maarif, Ahad (25/2). Peresmian dihadiri Mendikbud Muhadjir Effendy, Menkominfo Rudiantara dan Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Peresmian Grha Suara Muhammadiyah yang dilakukan Pemimpin Redaksi Haedar Nashir dan Pemimpin Umum Syafii Maarif, Ahad (25/2). Peresmian dihadiri Mendikbud Muhadjir Effendy, Menkominfo Rudiantara dan Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah baru saja memulai pembangunan pusat unggulan dengan meresmikan Grha Suara Muhammadiyah. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan, ini jadi awal pembangunan pusat-pusat dakwah baik di dalam maupun luar negeri. "Insya Allah kita akan realisasikan pusat-pusat unggulan Muhammadiyah," kata Haedar, Ahad (25/2).

Pertama, lanjut Haedar, Muhammadiyah akan membangun sekolah di Australia. Saat ini, sudah dilakukan pembelian lahan untuk pembangunan sekolah seluas 10 hektare, dengan daerah yang cukup elit berjarak 30 menit dari Melbourne.

Belum lama ini, Haedar telah pula melakukan wawancara khusus dengan SBS Radio Australian. Haedar membahas keislaman di Indonesia seperti penegakan hukum, kesetaraan gender, hak asasi perempuan sampai 212.

Selain itu, Muhammadiyah juga akan membangun satu lembaga perguruan tinggi di Malaysia. Bahkan, saat ini Muhammadiyah sudah mendapatkan izin dari kementerian terkait di Malaysia, untuk membangun perguruan tinggi itu. "Dan, insya Allah pertengahan Maret kami akan meresmikan Gedung Dakwah Muhammadiyah di Kairo," ujar Haedar.

Untuk itu, dia menekankan, jika peresmian Grha Suara Muhammadiyah, akan menjadi bagian awal dari sekian banyak tonggak sejarah Muhammadiyah. Terutama, dilaksanakan dalam bentuk pusat pusat keunggulan di dalam dan luar negeri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement