REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Michael McCormack dipilih sebagai Wakil Perdana Menteri Australia menggantikan Barnaby Joyce yang resmi mengundurkan diri. Joyce meninggalkan jabatannya sebagai Wakil Perdana Menteri Australia lantaran tersandung kasus perselingkuhan.
Tak hanya diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri, McCormack juga menggeser posisi Joyce sebagai ketua partai Nasional. Merujuk pada kesepakatan koalisi partai pemerintah, Ketua Nasional harus menduduki jabatan orang nomor dua dalam pemerintahan Australia.
"Saya akan memegang teguh keyakinan dan kepercayaan serta tanggung jawab dengan selalu melakukan yang terbaik," kata Michael McCormack setelah disumpah jabatan, Senin (26/2).
Baca juga, Selingkuh, Wakil PM Australi Diminta Mundur.
Diangkatnya Michael McCormack sebagai wakil perdana menteri dinilai akan menurunkan tekanan kepada pemerintah akibat kasus Joyce. Tekanan itu disebut-sebut berpotensi memecah belah jalannya roda pemerintah saat ini.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull ll melontarkan kritik atas skandal perselingkuhan yang menimpa Joyce. Dia mengatakan, Turnbull menyebut perselingkuhan Joyce sebagai malapetaka yang mengejutkan. Dia menambahkan, pejabat menteri dilarang memiliki hubungan tertentu dengan staf mereka.
Kasus yang menyandung Barnaby Joyce lantas menimbulkan protes dari masyarakat. Kasus tersebut lantas menjadi perbincangan utama di Australia selama dua pekan terakhir. Dia diminta untuk mengundurkan diri dari kursi pemerintahan dan pimpinan partai.
Joyce lantas mengumumkan akan meninggalkan kursi pemerintahan melalui akun twitter pribadinya. Joyce mengatakan, pengunduran dirinya itu akan berlaku efektif pada Senin (26/2) nanti. Belakangan, staf yang terlibat perselingkuhan dengan Joyce diperkirakan sedang mengandung.
"Pada Senin pagi saya akan turun sebagai pemimpin partai Nasional dan Wakil Perdana Menteri Australia. Saya ingin berterima kasih kepada semua yang telah mendukung saya, khususnya warga New England," cuit Barnaby Joyce.