REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang warga Palestina dari Jalur Gaza terbunuh oleh angkatan laut Israel saat kapal yang ia naiki ditembak angkatan laut Zionis.
Seperit dilansir Middle East Monitor, Senin (26/2), Juru bicara Israel mengatakan Angkatan Laut melepaskan tembakan setelah kapal yang dinaiki nelayan Palestina mengabaikan peringatan dan menyimpang dari area penangkapan ikan yang diizinkan di Jalur Gaza utara menuju Israel.
Kapal nelayan tersebut terdiri dari tiga orang. Salah satu pria di kapal itu terluka parah dan kemudian meninggal. Namun serikat nelayan Gaza mengatakan bahwa kapal tersebut ditargetkan karena sedang menuju ke Gaza.
Sekretaris Sindikat Nelayan Gaza,Nizar Ayyash mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa orang-orang tersebut tidak melanggar batas maritim. Korban tewas bernama Ismail Saleh Abu Reyala yang berusia 18 tahun. Nelayan melakukan pemogokan langsung selama dua hari atas insiden ini.
Baca juga, Nelayan Palestina Tewas Akibat Luka Tembak.
Israel mempertahankan blokade udara, laut dan darat di Jalur Gaza. Israel mengklaim bahwa mereka melakukan patroli perairan untuk menghentikan penyelundupan senjata daerah kantong dan untuk menghentikan militan yang mencoba menyerang atau menyusupi wilayahnya dari laut.
"Pasukan Israel menargetkan sebuah kapal nelayan Palestina yang sedang dalam perjalanan kembali ke pantai Gaza, yang menyebabkan kematian seorang nelayan dan melukai dua lainnya," kata serikat nelayan tersebut.
Juru bicara militer mengatakan kapal Palestina tersebut ditembak setelah melenceng dari zona penangkapan ikan yang ditentukan di Jalur Gaza utara. "Pasukan angkatan laut meminta para tersangka untuk berhenti dan ketika mereka tidak mematuhi, tembakan peringatan ditembakkan ke udara. Setelah kemajuan mereka terus berlanjut, tembakan diluncurkan ke kapal. Selanjutnya, salah satu tersangka mengalami luka parah dan kemudian meninggal. Dua tersangka lainnya diserahkan ke petugas keamanan untuk diinterogasi, "katanya.
Memancing adalah salah satu industri terbesar di Jalur Gaza, sebuah daerah kantong pantai yang berpenduduk hampir dua juta jiwa.
Komandan Angkatan Laut Senior Israek mengatakan selama dua tahun terakhir, Israel telah menahan puluhan nelayan Gaza yang tersesat di luar perbatasan.