Senin 26 Feb 2018 16:00 WIB

Banjir Landa Lampung Tengah, Dua Orang Tewas

Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Way Tipo.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andri Saubani
Petir menyambar di kawasan kampung nelayan Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (22/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan puncak musim hujan berlangsung hingga bulan Maret dan menghimbau masyarakat akan terjadinya hujan lebat yang dapat mengakibatkan bencana banjir dan longsor.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Petir menyambar di kawasan kampung nelayan Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (22/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan puncak musim hujan berlangsung hingga bulan Maret dan menghimbau masyarakat akan terjadinya hujan lebat yang dapat mengakibatkan bencana banjir dan longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah banjir di Kabupaten Waykanan, hujan yang deras mengguyur menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung mengalami banjir pada Senin (26/2). Dua orang diketahui tewas terhayut arus banjir, seorang hilang, sedangkan sejumlah kendaraan terjebak banjir.

Keterangan yang diperoleh Republika dari warga setempat, Senin (26/2), dua orang warga yang tewas terhanyut arus banjir pengendara sepeda motor berboncengan terjebak banjir di Kampung Bendo Komering, Kecamatan Gunungsugih, Kabupaten Lampung Tengah. Tim Search and Rescue (SAR) Polda Lampung dan Polres Lampung Tengah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Tengah masih melakukan pencarian terhadap korban yang hilang.

Arus banjir akibat hujan deras yang mengguyur di daerah tersebut sejak Ahad (25/2) malam hingga Senin (26/2) dini hari, mengakibatkan arus kendaraan motor warga di kampung tersebut terhambat. Dua orang yang mengendarai motor terhayut arus deras banjir, dan seorang masih dalam pencarian.

''Arus banjir yang deras menyebabkan kesulitan melintas menggunakan motor. Ada yang terbawa arus banjir,'' kata Usman, warga Gunungsugih.

Tim SAR dan BPBD masih melakukan pencarian dan pertolongan kepada warga setempat yang terdampak banjir. Tim SAR menyediakan truk, mobil penyelamat, perahu karet, dan alat selam, untuk mengangkut dan mengevakuasi warga yang ingin melakukan aktivitasnya.

Data yang diperoleh BPBD Lampung Tengah, banjir yang melanda Kabupaten Lampung Tengah merendam sekitar 250 rumah warga, sebagai dampak meluapnya Sungai Way Tipo. BPBD setempat telah menetapkan status siaga satu bencana.

Banjir di Kabupaten Lampung Tengah merendam rumah dan sawah warga di Kecamatan Gunungsugih, Bekri, Seputih Agung, Candi Rejo, dan Way Pengubuan. Selain merendam rumah dan sawah petani, banjir juga merendam kandang ternak sapi. Belum diperoleh konfirmasi terkait sapi yang mengalami dampak banjir.

Tak hanya rumah dan sawah terdampak banjir, arus lalu lintas kendaraan di jalan rayat juga mengalami hambatan. Sejumlah kendaraan mobil dan motor terhambat karena banjir merendam jalan di wilayah Candi Rejo, Lampung Tengah. Terdapat sebuah mobil terseret arus banjir hingga masuk sawah.

''Banjir setinggi pinggang orang dewasa, jadi jalan-jalan tidak kelihatan lagi, banyak mobil terjebak,'' kata Udin, warga Gunung Sugih. Ia mengatakan, hujan yang mengguyur sehingga terjadi banjir karena lebih dari tiga jam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement