REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Asosiasi Senapan Nasional pada Ahad (25/2) menolak usulan sederhana Presiden Donald Trump dan orang-orang Partai Republik lainnya untuk mengubah undang-undang persenjataan Amerika Serikat, setelah penembakan di Florida yang menewaskan 17 siswa dan staf.
Kelompok kepentingan senapan yang kuat tersebut tidak mendukung usulan Trump menaikkan batas usia membeli beberapa jenis senjata dan melarang bump stock pada persenjataan, yang memungkinkan senapan serbu semi-otomatis menembak ratusan kali per menit.
"NRA tidak mendukung larangan apa pun," ujar juru bicara Dana Loesch.
Trump didukung oleh NRA dalam kampanye pemilihan presiden 2016 dan sering meneriakkan dukungannya terhadap hak konstitusional orang Amerika memiliki senjata api. Namun, pembantaian pada 14 Februari di sebuah sekolah di Florida telah memobilisasi siswa sekolah menengah atas mendorong pembatasan penjualan senjata, mendorong beberapa perusahaan memutuskan hubungan dengan NRA dan memberi dukungan kepada aktivis pengontrol senjata.
Instalasi dengan foto anak-anak dan staf Sekolah Dasar Sandy Hook yang menjadi korban penembakan oleh Adam Lanza
Ketika pemilihan kongres November semakin mendekat, Trump dan Partai Republik berada di bawah tekanan untuk menunjukkan mereka menanggapi kekhawatiran tentang keamanan sekolah tanpa membuat marah para pendukungnya yang menentang kontrol senjata.
Sejak penembakan Florida, Trump telah menyatakan dukungannya menaikkan batas usia menjadi 21 dari 18 tahun untuk membeli senapan serbu. Penembak berusia 19 tahun di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida membeli senapan serbu semi-otomatis AR-15 secara legal.
"Itulah yang didukung NRA dan katakan, itu benar," ujar Loesch saat menekankan apakah kelompok tersebut menentang kenaikan usia minimum.
Trump juga telah meminta Departemen Kehakiman untuk mengembangkan sebuah peraturan yang secara efektif akan melarang penjualan bump stock, aksesori yang digunakan seorang penembak yang membunuh 58 orang di sebuah konser luar Las Vegas tahun lalu, serangan paling mematikan oleh satu orang bersenjata dalam sejarah AS.
Ilustrasi Penembakan
Trump juga mengatakan dia mendukung undang-undang memperketat pemeriksaan latar belakang pembeli senjata, meskipun dia belum memberikan rincian spesifik. Senator Partai Republik Pat Toomey, pendukung sebuah rancangan undang-undang yang memerlukan pemeriksaan latar belakang untuk penjualan senjata di pameran senjata dan di internet, mengatakan dukungan Trump dapat membantu menindaklanjuti pengajuan yang diusahakan sejak bertahun-tahun yang lalu.
"Presiden kami bisa memainkan peran besar dan mungkin sangat menentukan dalam hal ini. Jadi saya ingin mencobanya lagi," kata Toomey di NBC "Meet the Press."
Perundang-undangan untuk menutup celah pemeriksaan latar belakang pembelian senjata, gagal membersihkan ambang suara 60 suara di Senat AS, setelah seorang penembak membunuh 26 anak dan guru pada 2012 di sebuah sekolah dasar di Newtown, Connecticut.