REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Ratusan orang di wilayah pedesaan Kashmir yang disengketakan India dan Pakistan melarikan diri saat kedua negara saling membalas tembakan artileri, kata salah seorang petugas polisi di Kasmir, Ahad (25/2).
Peristiwa ini menimbulkan keraguan baru mengenai gencatan senjata yang sudah berlaku selama 15 tahun pada kedua negara yang bersaing dalam senjata nuklir tersebut. Tidak jelas apa yang memicu pertempuran terbaru yang terjadi pada Sabtu di sektor Uri itu, sebuah lokasi yang disebut sebagai Garis Kendali (LoC) yang membagi kebanyakan wilayah Muslim Himalaya.
Namun ketegangan telah meningkat sejak serangan terhadap sebuah kamp militer India di Kashmir bulan ini yang menewaskan enam tentara. India menyalahkan Pakistan atas serangan tersebut dan mengatakan akan membuat lawannya menerima pembalasan.
Inspektur polisi Imtiaz Hussain mengatakan peluru artileri yang ditembakkan oleh tentara Pakistan jatuh di wilayah Uri dan ratusan penduduk desa telah melarikan diri dari rumah mereka. Pasukan India membalas tembakan artileri, ujar seorang perwira India, menjadikannya pertama kali senjata berat itu digunakan sejak gencatan senjata 2003 di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
Kedua tentara tersebut telah saling bertukar tembak dan mortir secara rutin selama beberapa tahun terakhir karena hubungan yang memburuk. Tidak ada komentar langsung dari Pakistan.
Hussain mengatakan pihak berwenang Pakistan membuat pengumuman dari sebuah masjid yang menasihati penduduk desa yang tinggal di dekat LoC di sisi India untuk melarikan diri, dengan mengatakan situasinya buruk. Sekitar 700 orang berlindung di sebuah sekolah di Uri.
India dan Pakistan telah dua kali melakukan perang atas Kashmir sejak merdeka dari Inggris pada 1947. Kedua negara sama-sama mengklaim wilayah ini secara penuh namun mengaturnya sebagian.
India menuduh Pakistan mendalangi sebuah pemberontakan separatis di Kashmir yang dikuasai India. Pakistan membantah memberikan dukungan material kepada para militan dan meminta perundingan untuk menyelesaikan apa yang dianggapnya sebagai perselisihan inti antara militan dan India.