Senin 26 Feb 2018 17:18 WIB

Sukabumi Siaga Banjir dan Longsor Hingga Mei

Penetapan itu dilakukan untuk menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Kondisi jalur kereta api jurusan Sukabumi-Bogor yang menggantung akibat pondasi longsor di Kampung Maseng, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kondisi jalur kereta api jurusan Sukabumi-Bogor yang menggantung akibat pondasi longsor di Kampung Maseng, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi masih menerapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor. Penetapan status ini dilakukan untuk menghadapi potensi bencana akibat faktor cuaca ekstrem.

Hingga kini status siaga darurat bencana belum berubah dan berlaku hingga 31 Mei 2018 mendatang, terang Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada wartawan, Senin (26/2). Sebelumnya wali kota Sukabumi telah menetapkan status tersebut pada 1 Desember 2017 hingga 31 Mei 2018.

Menurut Zulkarnain, kebijakan ini diterbitkan sehubungan dengan terjadinya cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi pada akhir 2017 dan diperkirakan akan terjadi sampai Mei 2018. Penetapan ini pun, kata dia, mengacu pada penetapan status serupa yang dilakukan Pemprov Jawa Barat.

Zulkarnain mengatakan, status siaga ini diharapkan dapat mempecepat penanganan bencana di lapangan. Misalnya ketika terjadi bencana maka setiap unsur penanggulangan bencana bisa menindaklanjuti dan memberikan bantuan.

Sebelumnya, Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz menghimbau kepada seluruh aparat dan masyarakat Sukabumi agar selalu waspada pada musim hujan. Terlebih lanjut dia pada saat curah hujan relatif tinggi dibandingkan sebelumnya.

Dampaknya kata Muraz, potensi bencana baik tanah longsor maupun banjir masih tetap ada. Selain itu sambung dia wilayah Sukabumi sering terjadi bencana angin kencang yang biasanya bersamaan dengan turunnya hujan. Sejumlah bencana itu berpotensi untuk merusak bangunan milik warga.

Oleh karena itu ungkap Muraz, seluruh aparat dan warga masyarakat Sukabumi harus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Sehingga, tutur dia, ketika ada laporan bencana maka warga maupun aparat bisa segera merespon dan mengambil berbagai tindakan yang tepat.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
هُوَ الَّذِيْٓ اَخْرَجَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مِنْ دِيَارِهِمْ لِاَوَّلِ الْحَشْرِۗ مَا ظَنَنْتُمْ اَنْ يَّخْرُجُوْا وَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ مَّانِعَتُهُمْ حُصُوْنُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ فَاَتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوْا وَقَذَفَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُوْنَ بُيُوْتَهُمْ بِاَيْدِيْهِمْ وَاَيْدِى الْمُؤْمِنِيْنَۙ فَاعْتَبِرُوْا يٰٓاُولِى الْاَبْصَارِ
Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama. Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka; sehingga memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang mukmin. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!

(QS. Al-Hasyr ayat 2)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement