REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan jasa penyediaan informasi dan riset PT Infovesta Utama mencatat total dana kelolaan reksa dana denominasi dolar AS mencapai 1,48 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 19,88 triliun per akhir Januari 2018. Total dana kelolaan itu berasal dari 60 produk reksa dana yang terdiri dari 22 produk reksa dana terproteksi, 19 reksa dana pendapatan tetap, 13 reksa dana saham, lima reksa dana campuran, dan satu reksa dana pasar uang.
"Dari 13 produk reksa dana saham berdenominasi dolar AS tersebut, sembilan produk di antaranya merupakan reksa dana saham offshore yaitu reksa dana yang menempatkan portofolio pada bursa saham luar negeri," papar analis Infovesta Utama Viliawati dalam laporan risetnya di Jakarta, Senin (26/2).
Ia mengemukakan bahwa meski secara jumlah produk reksa dana jenis itu tidak terlalu banyak, namun total dana kelolaan reksa dana saham offshore mencapai 520,48 juta dolar AS atau 35,12 persen dari total dana kelolaan seluruh reksa dana denominasi dolar AS. Sementara itu terkait kinerja reksa dana dalam sepekan, Viliawati mengemukakan indeks reksa dana pendapatan tetap kembali mengalami koreksi pada periode 15 Februari-23 Maret 2018. Koreksi itu sejalan dengan pasar obligasi pemerintah yang juga mengalami pelemahan.
"Sementara untuk reksa dana jenis pendapatan tetap, dan lainnya mengalami penguatan khususnya reksa dana yang memiliki aset dasar pada saham, seiring dengan penguatan di pasar saham Indonesia," katanya.