Selasa 27 Feb 2018 00:53 WIB

Lagi, 10 Ribu Ton Beras India Masuk Sumut

Stok beras Bulog Sumut aman hingga minimal Mei 2018.

Pekerja melaukan bongkar muat karung berisi beras impor (Ilustrasi)
Foto:
Pekerja melaukan bongkar muat karung berisi beras impor (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 10 ribu ton beras impor asal India akan masuk ke Sumatera Utara (Sumut). Sebelumnya, juga sudah datang 10 ribu ton dari Thailand, pada (Sabtu 24/2)

"Beras asal India itu dijadwalkan masuk ke Indonesia akhir Februari 2018 dan sebanyak 10 ribu ton akan dipasok ke Sumut," ujar Kepala Perum Bulog Sumut, Benhur Ngkaimi di Medan, Senin (26/2). Hari Sabtu, 24 Februari sebanyak 10 ribu ton beras asal Thailand sudah masuk ke Sumut.

Beras asal Thailand itu sedang dalam proses bongkar dari kapal dan masuk ke gudang dengan perkiraan bisa rampung selama sepekan. "Gudang Bulog siap menerima beras impor asal India karena kapasitas gudang Bulog di Sumut ada sebanyak 80 ribu ton," ujar Benhur.

Benhur menegaskan, dengan masuknya lagi beras impor asal India itu, maka stok beras Bulog semakin aman. Stok beras Bulog Sumut aman hingga minimal Mei 2018.

"Dengan stok yang banyak, Bulog juga semakin leluasa melakukan OP (operasi pasar) untuk bisa menstabilkan harga beras di pasar Sumut," ujar Benhur.

Harga beras di pasar Sumut sudah mulai turun menjadi di kisaran Rp 10.500 - Rp 11.000 per kilogram (kg). Bulog mengharapkan harga beras di Sumut kembali normal di kisaran Rp 9.500 per kg.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Misbah menyebutkan, harga beras sudah turun, tetapi belum kembali ke harga normal. "Makanya, TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Sumut tetap sepakat agar Bulog melakukan OP beras," katanya. Diharapkan, masuknya beras impor dari India bisa semakin cepat menstabilkan harga beras di pasaran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement