REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pengacara Ahok, Fifi Lety memaparkan alasannya mengapa baru mengajukan peninjauan kembali (PK) kasus penistaan agama, setelah Ahok dipenjara selama sembilan bulan. Sebelumnya, Ahok merasa tidak tega jika kedua kubu yang bertentangan saling bersitegang.
"Pada waktu melakukan banding, kenapa Pak Ahok menarik banding? Pak Ahok ini seorang negarawan, dia tidak tega kalau pendukung dan pembenci dia saling berbenturan. Kita semua anak bangsa dan orang Indonesia," kata Fifi saat ditemui usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (26/2).
Fifi mengatakan, Ahok telah membaktikan dirinya sebagai pelayan masyarakat yang berbakti bagi bangsa. Jika dia memaksakan banding, lalu terjadi pro dan kontra, Ahok membayangkan akan terjadi perpecahan.
Padahal, ia bersama pihak Ahok ingin merajut Bhineka Tunggal Ika dan berbangsa. Jika saat itu Ahok melakukan banding, menurut dia, maka semua tidak akan seaman ini. Fifi secara pribadi dan keluarga pun, melihat Ahok telah merelakan dirinya untuk dipenjara.
"Ahok itu perfect, gentleman dan dia patuh hukum. Dia membuktikan dirinya memberikan hormat ketika hakim memvonisnya dan menahannya. Bisa dibandingkan dengan sikap orang lain, yang saya tak mau sebutkan namanya," kata Fifi.
Ia bersama seluruh pendukung Ahok akan terus berdoa agar PK ini bisa diterima, karena menurut dia, Ahok telah menjalani masa hukuman yang seharusnya tidak ia terima. Mereka akan fokus dengan PK, dan tidak ingin menanggapi hal-hal lain di luar persidangan.
Kuasa Hukum Ahok, Josefina Agatha Syukur, enggan membeberkan lebih detil apa alasan pihaknya mengajukan PK, walaupun sebelumnya santer beredar alasan mereka ajukan PK lantaran kekhilafan dari Majelis Hakim.
Pantauan Republika.co.id, sidang dimulai sekitar pukul 09.50 WIB, namun pada pukul 10.00 WIB sidang sudah selesai setelah tim kuasa hukum menyerahkan berkas-berkas PK Ahok. Berkas jika sudah lengkap, akan diserahkan sesegera mungkin ke Mahkamah Agung (MA), sekitar pekan depan.