REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manajer Manchester City Josep Guardiola dapat dikenakan sanksi lebih berat karena kembali mengenakan pita kuning di bajunya saat mendampingi timnya di pinggir lapangan. Teranyar Guardiola menggunakan pita tersebut saat pertandingan final Piala Liga Inggris versus Arsenal, Ahad (25/2).
FA menilai pita kuning tersebut merupakan simbol dukungan terhadap kemerdekaan Katalunya. Pihak FA menilai Guardiola menggunakan atribut politik yang tak boleh digunakan di saat pertandingan berlangsung. Sementara Guardiola menyebut ia hanya menunjukkan dukungannya terhadap Jordi Sanchez dan Jordi Cuixart, dua anggota parlemen Katalunya yang dipidana pada Oktober 2017.
Sebelumnya, FA sudah memberikan dua teguran kepada Guardiola agar tidak mengenakan pita kuning tersebut. Akan tetapi, pria kelahiran Santpedor, Katalunya ngeyel dan masih memakainya. Alhasil akhir pekan lalu, FA mendakwa Guardiola bersalah. Ia diberikan waktu sampai 6 Maret untuk membela diri.
Namun, Guardiola seolah mengabaikan dakwaan tersebut. Ia kembali menggunakan pita kuning ketika City bersua Arsenal pada laga final Piala Liga Inggris yang dimenangkan the Citizens dengan skor 3-0. Selepas laga Guardiola menegaskan dirinya tetap bertahan untuk terus menggunakan pita kuning tersebut meskipun bertentangan dengan kebijakan FA.
Guardian pada Senin (26/2) melaporkan bahwa komisi independen akan memutuskan hukuman kepada Guardiola atas tindakannya. Sejumlah hukuman menanti, mulai larangan menemani City pada beberapa laga serta denda yang harus dibayar. Bahkan Pep dapat menjalani hukuman lebih berat apabila tidak memohon maaf.