REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Tim Yamaha Massimo Meregalli menyempatkan diri menjawab telepon jurnalis GP One sesaat sebelum terbang ke Doha, Qatar. Dia bakal menjalani tiga hari tersibuk di Losail, hari-hari terakhir sebelum pembuka musim 2018 dimulai.
Yamah masih berkutat dengan motor YZR-M1 terbaru. Sebab walau tampil cukup gemilang di tes Sepang, Malaysia, motor Yamaha kembali jatuh di Buriram, Thailand.
Meregalli bercerita kedua pembalapnya, Valentino Rossi dan Maverick Vinales mengeluhkan hal berbeda dari motor sama yang mereka pakai. Ini membuat tim memutuskan bekerja menyiapkan dua motor dengan pengaturan berbeda ala kedua pembalap.
"Valentino fokus pada elektronik, sementara Maverick di sasis. Valentino suka dengan kecepatan motor baru, namun dia belum nyaman dengan elektroniknya. Maverick, sementara itu, selalu mengatakan motornya bergerak tidak sesuai dengan keinginannya. Meski demikian, mereka berdua suka dengan mesin baru dan kecepatannya," kata Meregalli, dilansir dari GP One, Selasa (27/2).
Yamaha tampil cukup bagus di Malaysia meski dengan ban bekas, tapi di Buriram mereka bermasalah banyak dengan ban. Tata letak dan jalur balap di Buriram tampaknya kurang sesuai untuk Yamaha. Akar permasalahannya, sebut Meregalli ada tiga, yaitu M1, ban, dan aspal.
Lalu, mengapa Johann Zarco bisa tampil cepat? Meregalli berharap dia bisa menjawabnya setelah tes di Qatar. Zarco saat ini menggunakan elektronik yang kurang lebih sama dengan pabrikan utama. Masing-masing pembalap mengalibrasi motor sesuai keinginan mereka.