REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengoptimalkan sosialisasi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) ke lembaga-lembaga pemerintah. Sebelumnya, Kementerian dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi UPZ. Kemudian, PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Indonesia dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan instansi pelat merah yang baru saja membentuk UPZ.
"Alhamdulillah, jumlah UPZ semakin meningkat. Insyaallah, fenomena ini semakin menunjukkan kesadaran berzakat yang bisa menjadi salah satu solusi andal mengentaskan kemiskinan dengan mengubah mustahik menjadi muzaki melalui program-program zakat," kata Kepala Divisi Pengumpulan UPZ Baznas, Faizal Qosim melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Selasa (27/2).
Faizal mengatakan, Bazas rutin melakukan roadshow ke lembaga-lembaga pemerintah dan BUMN untuk menyosialisasikan UPZ. Saat ini sudah ada 103 UPZ dengan rincian 16 UPZ di kementerian, 21 UPZ di lembaga negara, 20 UPZ di BUMN dan 46 UPZ di swasta. Kemudian, ada sekitar 49 Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang sudah lolos proses pertimbangan, akreditasi dan supervisi Baznas. Sehingga bisa mendapatkan izin dari Kementerian Agama.
Kepala Bagian UPZ Baznas, Mohan menjelaskan, Baznas melalui Divisi Pengumpulan UPZ sedang dan akan mensosialisasikan pengelolaan zakat ke BUMN pertambangan. Di antaranya, PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK). Sosialisasi juga digelar di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT). Diketahui, PT DAK dan RSBT merupakan anak perusahaan PT Timah. PT Timah sendiri sudah menjadi UPZ Baznas sejak tahun 2014.
"Alhamdulillah, setelah PT Timah menunaikan zakat ke Baznas, masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya telah banyak terbantu," ujarnya.
Ia menyampaikan, masyarakat mendapat donasi dalam bentuk program beasiswa pendidikan, bantuan kesehatan, rumah layak huni, modal usaha dan lain-lain. Baznas berharap setelah PT DAK dan RSBT menjadi UPZ Baznas, program pengentasan kemiskinan akan menjadi lebih banyak lagi.