REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kawasan laut di selatan Kabupaten Sukabumi termasuk ke dalam daerah rawan peredaran narkoba. Pasalnya, lokasi tersebut bisa dijadikan titik untuk memasukkan narkoba ke Indonesia.
"Sukabumi rawan penyelundupan narkoba terutama daerah yang dekat dengan perairan atau laut," terang Kepala Bidang Pemberantasan, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jabar AKBP Daniel Y Kartiandhago kepada wartawan Selasa (27/2). Hal ini disampaikan di sela-sela rapat kerja pemberdayaan masyarakat anti-narkoba di Hotel Taman Sari Kota Sukabumi.
Menurut Daniel, kawasan tersebut rawan penyelundupan narkoba yang dilakukan melalui jalur laut. Sehingga kata dia di daerah ini akan diperkuat tim interdiksi gabungan yang berasal dari BNN, Polri, TNI, unsur pelabuhan, dan pemerintah daerah.
Selain Sukabumi kata Daniel, ada sejumlah kabupaten/kota di Jabar lainnya yang termasuk rawan peredaran narkoba misalnya Karawang, Depok, dan Bogor. Ketiga wilayah ini terang dia masuk ke dalam kategori rawan karena daerahnya dekat dengan ibu kota Jakarta.
Daniel mengatakan, untuk mencegah masuknya narkoba diperlukan program pemberdayaan masyarakat anti narkoba seperti yang dilakukan di Sukabumi. "Namanya perang narkoba bukan hanya BNN atau polri melainkan seluruh lapisan masyarakat," cetus dia.
Kepala BNN Kabupaten Sukabumi AKBP Deni Yusdanial menambahkan, Sukabumi tengah berupaya membahas terbentuknya penggiat anti narkoba di masing-masing instansi pemerintah maupun yang lainnya. "Nantinya penggiat anti narkoba adalah penggerak dalam upaya demand reduction di masing-masing lingkungan sehingga mampu menciptakan lingkungan bersih narkoba," imbuh dia
Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono yang hadir dalam raker mengatakan, pemkab menyambut positif program pemberdayaan masyarakat yang peduli pada penanganan masalah narkoba. Terutama kata dia dalam memobilisasi sumber daya yang ada untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan, rehabilitasi dan pemberantasan.
Saat ini terang Adjo, penyalahgunaan narkoba merupakan sesuatu hal yang sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan anak bangsa. Pasalnya lajut dia hampir setiap hari di berbagai media baik cetak maupun elektronik selalu muncul pemberitaan mengenai kasus penyalahgunaan barang mematikan tersebut.
Warga yang tersangkut kasus ini pun kata Adjo, tidak mengenal profesi atau kalangan dalam strata ekonomi diantaranya mulai dari artis, pedagang hingga pejabat terlibat kasus penyalahgunaan narkotika.
Oleh karena itu ungkap Adjo, masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah dan tanggung jawab bersama untuk penangulangannya. Upaya perang melawan narkoba ini tutur dia harus dilakukan secara serius oleh semua pihak diantaranya pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat, kelompok-kelompok sosial, dan keagamaan.