Selasa 27 Feb 2018 16:19 WIB

Kerusakan Tanggul Jebol di Sungai Cilamaya Kian Besar

Awalnya kerusakan 10 meter, kini melebar jadi 100 meter.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- BPBD Kabupaten Karawang, mengatakan kerusakan tanggul yang jebol di Sungai Cilamaya semakin membesar. Awalnya, tanggul yang hancur akibat gerusan arus sungai ini, panjangnya hanya 10 meter, kini melebar jadi 100 meter. BPBD dibantu dengan PJT II Jatiluhur terus menambah pasokan karung untuk menambal tanggul yang rusak tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Karawang, Banuara Nadeak, mengatakan, tanggul yang jebol ini berada di Dusun Turisari, Desa Mekarmaya, Kecamatan Cilamaya Wetan. Penanganan tanggul tersebut, harus segera mungkin. Mengingat, kerusakannya semakin meluas. Jika tak segera diatasi, maka wilayah yang dekat dengan tanggul tersebut bisa terdampak banjir.

"Besok, kita akan mengundang pihak terkait, seperti dari BBWS, PJT II Jatiluhur, Dinas PUPR dan instansi lain untuk mencari solusi atas kondisi ini," ujar Banuara, kepada Republika, Selasa (27/2).

Mengingat, lanjut Banuara, BPBD Karawang tak bisa menangani tanggul yang jebol itu sendirian. Apalagi, kewenangannya ada di BBWS. Jadi, untuk mengantisipasi dampak yang membahayakan masyarakat, pihaknya hanya bisa mendistribusikan 500 karung. Jumlah itu masih tak mencukupi.

Karenanya, BPBD meminta bantuan pihak PJT untuk menyiapkan karung juga. Meski demikian, lanjut Banuara, tanggul yang sudah ditambal dengan karung yang berisi tanah dan pasir ini, kalau volume air sungai tinggi, airnya tetap merembes ke daratan.

Beruntung, jarak tedekat tanggul yang rusak dengan pemukiman itu 100 meter. Jadi, pemukiman belum terdampak signifikan akibat genanangan yang ditimbulkan karena rembesan air dari tanggul yang rusak tersebut.

"Meskipun belum ada dampak yang parah, tetap saja tanggul jebol ini harus segera teratasi. Sebab, kerusakannya sudah sepanjang 100 meter," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Mekarmaya, Herman, mengatakan, saat ini pihaknya bersama tim dari BPBD rutin memantau kondisi terbaru tanggul yang jebol tersebut. Apalagi, saat ini hujan masih terus turun di wilayah ini. Sehingga, harus ada petugas yang memantau ketinggian air dan gerakan dari tanggul yang sudah jebol tersebut.

"Tujuannya, jika air naik dan melimpas ke daratan, maka warga di sekitaran bantaran sungai harus segera mengungsi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement