REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Rombongan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla yang bertolak ke Afghanistan dibekali rompi antipeluru. Komandan Grup B Kolonel Pas Deny Muis mengatakan, penggunaan rombi antipeluru untuk berjaga-jaga mengantisipasi kondisi keamanan yang tak terduga di Kota Kabul.
"Kita tidak tahu kondisi pasti di Afganistan, namun pemakaian rompi antipeluru ini untuk menjaga berbagai kemungkinan. Tapi sebetulnya aman saja, tim advan kami sudah ada di Kabul sejak beberapa hari lalu untuk memantau dan mengamankan," ujar Deny, Selasa (27/2).
Denny mengatakan, penggunaan rompi antipeluru terutama disarankan saat kegiatan di luar ruangan, terutama pada hari kedua kunjungan kenegaraan. Pada hari kedua itu, Wapres JK melakukan kunjungan kehormatan Spesial Representative for The United Nations Assistance Mission in Afghanistan (UNAMA) di Istana Haram Sarai, Yamamoto. Setelah pertemuan tersebut, JK akan menuju Istana Char Chinar menghadiri Konferensi Perdamaian Kabul. Di forum tersebut JK akan berpidato tentang perdamaian. Di forum yang sama, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani juga akan menyampaikan pidatonya.
Perjalanan menuju Afghanistan ditempuh hampir tujuh jam dari Bandara Kualanamu, Medan Sumatra Utara. Saat pesawat kepresidenan melintasi langit Pakistan, rompi antipeluru mulai dibagikan.
Satu per satu anggota rombongan yang menyertai kunjungan kerja Wapres JK ini, mulai mengenakan rompi antipeluru yang sudah disiapkan oleh Paspampres. Salah seorang anggota Paspampres memperagakan cara yang benar penggunaan rompi antipeluru tersebut. "Ini beratnya sekitar 2,5 kilogram," ujar Deny.