Rabu 28 Feb 2018 04:08 WIB

Banjir, Pertanian dan Peternakan Cirebon Rugi Rp 5 Miliar

Instasi terkait mengajukan bantuan untuk membantu petani dan peternak.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Lahan pertanian (ilustrasi).
Foto: VOA
Lahan pertanian (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Banjir yang menerjang berbagai wilayah di Kabupaten Cirebon pada pekan lalu telah menimbulkan kerugian miliaran rupiah di bidang pertanian dan peternakan. Instansi terkait pun telah mengajukan bantuan untuk membantu para petani dan peternak yang menjadi korban.

"Kerugian (dibidang pertanian dan peternakan) di Kabupaten Cirebon akibat banjir capai Rp 5 miliar," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Efendi, kepada Republika.co.id, Selasa (27/2).

Ali merinci, nilai kerugian itu berasal dari tanaman padi seluas 471 hektare yang harus dilakukan replanting (tanam ulang). Perlakuan serupa juga harus dilakukan terhadap tanaman cabe merah seluas 40 hektare, bawang merah seluas enam hektare dan tebu lima hektare.

Selain itu, lanjut Ali, kerugian juga berasal dari ribuan ekor ternak yang mati. Di antaranya berupa domba sebanyak 1.182 ekor, ayam petelor sebanyak 5.000 ekor, ayam buras 10 ribu ekor dan sapi satu ekor.

Untuk menolong para petani dan peternak itu, Ali mengaku sudah meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat, Pemprov Jabar maupun Pemkab Cirebon. Dia berharap,  bantuan segera dicairkan agar dapat meringankan beban para korban.

Seperti diketahui, banjir parah melanda hampir seluruh wilayah timur di Kabupaten Cirebon pada Jumat (23/2) lalu. Tak hanya merendam pertanian dan peternakan, banjir juga merendam ribuan rumah warga dan memaksa warga untuk mengungsi.

Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman menyebutkan banjir setidaknya merendam 9.398 unit rumah warga yang tersebar di lima kecamatan. Yakni di Kecamatan Losari ada 278 rumah, di Kecamatan Waled 1.306 rumah, di Kecamatan Pasaleman 3.537 rumah, di Kecamatan Pabedilan 1.388 rumahdan di Kecamatan Ciledug ada 2.889.

"Jumlah warga yang terdampak banjir ada 10.649 kepala keluarga (KK), 43.268 jiwa," ujar Eman, Senin (26/2).

Eman menyebutkan, dari jumlah warga yang terdampak banjir itu, sebanyak 305 KK (1.360 jiwa) ada di Kecamatan Losari, 1.532 KK (5.345 jiwa) di Kecamatan Waled,3.942 KK (15.498 jiwa) di Kecamatan Pasaleman, 1.547 KK (6.493 jiwa) diKecamatan Pabedilan dan 3.323 KK (14.772 jiwa) di Kecamatan Ciledug.

"Dari hasil kaji cepat di lapangan, tercatat ada tiga korban jiwa," tandas Eman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement