REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, menyambut baik rencana investasi oleh lima investor asing di Pulau Belitung senilai 500 juta dolar AS atau setara dengan Rp 5 triliun. Erzaldi menyambut kehadiran lima investor asing tersebut pada Senin (26/2).
Kelima investor asing itu adalah Greaves dari Kanada, Ameenulahu Bin Abu Hameed dari Malaysia, Nazarisham Bin Muhamed Isa dari Singapura, Sinpraseuth Robert dari Australia dan Subramani dari India. Kehadiran mereka juga ditemani oleh Edi Kodri, salah seorang tokoh masyarakat dan pengusaha asal Belitung.
Menurut para investor, kedatangan mereka bertujuan untuk menjadikan Pulau Belitung memiliki potensi pariwisata kelas dunia. Tak tanggung-tanggung, pulau ini dinilai dapat berpotensi menjadi sekelas dengan Maladewa yang terkenal di dunia dengan pariwisatanya.
''Terus terang, saya jatuh cinta dengan Belitung. Setelah survei dan berkunjung ke Belitung, pulau ini tak kalah indahnya dengan Maladewa,'' kata salah satu calon investor, Sinpraseuth Robert, pengusaha asal Australia keturunan Thailand, saat berbincang dengan Erzaldi.
Dalam rilis yang diterima Republika.co.id, para investor berencana membangun resort mewah di Belitung. Selain itu, sejumlah pembangunan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang juga rencananya hendak dilakukan.
Sebagai contoh adalah pembangunan hotel, perumahan dan mega mall. Para investor hendak membuat sebuah marina megah di Kawasan Tanjungpendam. Konsepnya serupa konsep yang ada di Abu Dhabi dan Qatar serta seperti negara-negara di Benua Amerika pada umumnya.
Erzaldi mengapresiasi rencana para investor untuk berinvestasi di Kepulauan Babel. Ia mengatakan siap untuk mempersiapkan daftar peluang investasi lainnya yang dapat diinvestasikan di sana serta fasilitas lainnya seperti kebutuhan listrik. ''Untuk powerplan, saat ini kita sudah siapkan 10 megawatt di Belitung, hanya tinggal menunggu untuk didistribusikan,'' kata Erzaldi.
Kepada delegasi investor asing, Erzaldi juga menawarkan pilihan lain, berupa pembangunan pariwisata di kawasan Pulau Lepar dan Pulau Pongok dan sekitarnya yang ada di Bangka Selatan. Wilayah-wilayah itu disebut berpotensi menjadi semacam Gili Trawangan di Bangka Belitung. ''Itu akses ke sana, bisa dari Bangka dan nantinya akan mudah juga dari Belitung,'' ujarnya.