REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dosen Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsoed, Hamdan Syakuri kembali mengingatkan pentingnya mencegah penyebaran penyakit pada ikan.
"Penting mencegah penyebaran penyakit pada ikan, misalkan penyakit yang disebabkan bakteri aeromonas," katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/2).
Upaya yang dapat dilakukan, kata dia, antara lain pemberian pakan yang berkualitas dan pemberian vitamin C, pemberian tanaman obat seperti daun pepaya, dan menjaga kualitas air.
Selain itu, kata dia, apabila terlanjur banyak ikan yang sakit atau bahkan mati, maka perlu penanganan intensif. "Langkah yang sangat penting adalah menjaga agar penyakit tidak menyebar ke tempat lain. Menahan penyebaran penyakit dari kolam berpenyakit ke kolam yang masih sehat," katanya.
Semua pihak, kata dia, harus disiplin terkait dengan penanganan bangkai ikan yang sakit. "Kalau sudah terlanjur banyak ikan yang sakit atau bahkan mati, pengobatan tetap mungkin dilakukan namun tentu ini wewenang pemerintah terkait dengan peraturan yang ada, namun perlu diperhatikan agar penyakit tidak menyebar ke tempat lain," katanya.
Sementara itu, dia juga menyampaikan, curah hujan yang tinggi, tidak memengaruhi penyebaran bakteri aeromonas. "Namun curah hujan yang tinggi dapat menurunkan kualitas air. Contohnya tingkat keasaman berubah, air menjadi keruh, banyak polutan di darat yang terbawa aliran air masuk ke kolam ikan dan lain sebagainya," katanya.
Selain itu, kata dia, curah hujan yang tinggi akan menyulitkan upaya menahan penyebaran penyakit, dari kolam berpenyakit ke kolam yang masih sehat. "Tentu karena aliran air irigasi meningkat," katanya.
Sebelumnya, dia mengatakan, aeromonas adalah bakteri gram negatif. Jenis yang banyak dilaporkan menyebabkan penyakit pada ikan adalah aeromonas hydrophila dan aeromonas salmonicida.
Sebelumnya, pembudidaya ikan gurami di Kelurahan Sumampir, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilaporkan mengalami kerugian karena ikan yang dibudidayakan di kolam banyak yang mati akibat serangan bakteri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika