REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mobil listrik genetro suryo dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan memasuki ranah Asia. Hal ini lebih tepatnya berhasil melenggang pada ajang Shell Eco-Marathon Asia di Singapura 8 sampai 11 Maret 2018 mendatang.
Perkembangan industri mobil listrik dalam kurun waktu satu dekade terakhir terus mengalami peningkatan. Hal tersebut dinilai menjadi latar belakang beberapa perguruan tinggi untuk berlomba dalam menciptakan mobil listrik. Salah satunya dilakukan oleh UMM melalui mobil listrik genetro suryo.
Ketua Tim Renggi Ahmad Rimeldi mengatakan mobil tersebut diciptakan oleh Sang Surya Eco Energy Team yang terdiri dari delapan mahasiswa Fakultas Teknik (FT). Untuk menghadapi pertandingan mendatang, UMM telah menyiapkan tim khusus untuk melakukan riset dalam bidang kelistrikan sebagai salah satu strategi untuk menghasilkan performa yang sempurna.
"Kemarin tim kelistrikan benar-benar disiapkan untuk mempelajari tentang hambatan-hambatan pada mobil," kata Renggi di Malang, Rabu (28/2).
Dia menjelaskan, mobil tersebut telah didesain istimewa dan memiliki keunggulan. Keunggulan ada pada kapasitas berkendara selama 2,5 hingga tiga jam dalam satu kali pengisian baterai. Hal tersebut menjadikan mobil ini termasuk pada mobil yang sangat hemat energi bahan bakar listrik.
Mengenai mobil ini, Rektor UMM Fauzan berpesan kepada anggota tim untuk tidak berhenti dalam berinovasi terutama untuk pengembangan mobil listrik ini. "Jangan pernah berhenti berinovasi untuk kelanjutan mobil listrik ini," kata Fauzan, di Aula BAU UMM.
Sebagai informasi, Shell Eco-Marathon Asia merupakan acara tahunan yang disponsori oleh Shell. Seluruh peserta berkompetisi untuk membuat kendaraan khusus yang bisa melakukan efisiensi bahan bakar.