REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor semakin menggalakkan produksi dan promosi kopi asli Bogor. Pada tahun ini, ditargetkan ada peningkatan kualitas pada sarana prasarana agar tingkat produksi bisa semakin meningkat.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bogor, Siti Nuriyanti, mengatakan, saat ini tingkat produksi kopi Bogor mencapai lima kwintal per hektar.
"Di daerah lain saja bisa satu ton per hektar, kenapa di sini nggak bisa," ucapnya ketika ditemui Republika.co.id usai Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) di Kantor Pemkab Bogor, Rabu (28/2).
Saat ini, sentra produksi kopi Bogor tersebar di tujuh titik dengan total luasan 5.900 hektar. Enam sentra merupakan perkebunan rakyat yang berada di Kecamatan Sukamakmur, Tanjungsari, Megamendung, Pamijahan, Cisarua dan Rumpin. Sementara itu, satu sentra milik swasta yang bermitra dengan dinas berada di Cigombong.
Pada tahun ini, Nuriyanti juga berencana mengajukan indikasi geografis atau suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk terhadap produk. Tujuannya, memberikan meningkatkan reputasi dan kualitas kopi asli Bogor.
"Jadi, ketika dikirim ke luar wilayah Bogor, label yang ditampilkan tetap bernama Kopi Bogor," ujarnya.