REPUBLIKA.CO.ID, NOGALES -- Sejumlah wanita dan anak-anak imigran dibiarkan kedinginan di dalam sel saat mereka ditahan oleh US Customs and Border Protection (CBP) di perbatasan AS-Meksiko. Menurut laporan Human Rights Watch (HRW), mereka juga mendapatkan perlakuan kasar dari petugas CBP.
Laporan yang berjudul 'In the Freezer: Abusive Conditions for Women and Children in US Immigration Holding Cells' ini dirilis pada Rabu (28/2) oleh HRW. Laporan tersebut mendokumentasikan lebih dari 100 kasus imigran yang ditahan di luar batas waktu tiga hari yang direkomendasikan dalam pedoman CBP di sel induk perbatasan.
Seringkali para imigran hanya diberi selimut tipis dan memakai lembaran plastik tahan panas yang biasanya ditemukan di peralatan medis, untuk mendapatkan kehangatan. Sel-sel yang mereka tempati tidak dilengkapi dengan ranjang, kasur, atau perlengkapan tidur lainnya.
"Dingin, sangat dingin ... Tidak ada tikar. Kami hanya tidur di lantai," ujar seorang wanita asal Guatemala yang diidentifikasi bernama Carolina R, kepada HRW.