Kamis 01 Mar 2018 02:18 WIB

Pemkab Bogor Kenalkan Geopark Pongkor

Lokasi geopark merupakan lahan bekas pertambangan di Desa Bantar Karet, Bogor.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Gita Amanda
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Kabupaten Bogor selama dua hari, Selasa (27/2) dan Rabu (28/2).
Foto: dok. Diskominfo Kabupaten Bogor
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Kabupaten Bogor selama dua hari, Selasa (27/2) dan Rabu (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor mengenalkan rencana pembangunan Geopark Pongkor kepada para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Gedung Tegar Beriman, Bogor, Rabu (28/2). Pengenalan dilakukan dalam rangkaian acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2019.

Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah, menyebutkan, lahan yang akan dijadikan sebagai geopark ini merupakan lokasi bekas pertambangan di Desa Bantar Karet, Nanggung, Bogor. Masa operasi produksinya habis pada 2021. Setelah itu, baru akan kami kembangkan untuk menjadi Geopark Pongkor, ujarnya ketika ditemui Republika.co.id usai Musrenbang.

Ipah, sapaan akrab Syarifah, menjelaskan, Geopark Pongkor nantinya melengkapi kawasan agroedutourism di kawasan Nanggung. Sebelumnya, di wilayah ini, ada Goa Gudawang, Curug Cigamea dan Curug Seribu Malasari. Semuanya akan dijadikan sebagai kawasan geopark Bogor Barat.

Geopark Pongkor, Ipah menjelaskan, akan membentang di 15 kecamatan dengan luasan sekitar 135 hektar. Dalam area ini, akan tersebar berbagai potensi seperti gua, pertanian, situs sejarah, budaya hingga pariwisata.

Tidak hanya dari lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Ipah menuturkan, pihaknya akan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan swasta dan tentunya, masyarakat. "Nantinya juga akan dibentuk lembag khusus yang mengelola geopark, seperti yang ada di Ciletuh," tuturnya.

Melalui pengenalan ini, Ipah berharap, akan ada peneliti maupun pakar yang bersedia membantu dalam pengembangan geopark. Sebab, menurutnya, penggarapan kawasan Geopark Pongkor membutuhkan kerja sama dari pihak terkait termasuk mereka yang memang paham dari segi teori.

Lebih dari sekadar tempat wisata, Geopark Pongkor bisa menjadi fasilitas pendidikan. Sebab, di sekitar area, terdapat berbagai tanaman dan satwa langka yang bisa dijadikan obyek edukasi. "Misalnya, Owa Jawa, Elang Jawa, Kukang, sampai Macan Kumbang," ujar Ipah.

Selain itu, geopark ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk menunjang kesejahteraan masyarakat sekitar. Termasuk di antaranya, melalui pembukaan lapangan kerja atau kemungkinan aktivitas ekonomi di dekat geopark.

Bupati Bogor, Nurhayanti, menuturkan rencana Pemkab Bogor untuk mengembangkan Geopark Pongkor ini sudah mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat maupun pemerintah pusat.

Nurhayanti mengatakan, Pemprov Jawa Barat akan memberikan bantuan, termasuk untuk infrastruktur jalan. "Semua komponen akan membantu, jadi tidak hanya bergantung dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)," ucapnya.

Tidak hanya membangun baru, Nurhayanti memastikan bahwa obyek wisata yang sudah ada pun akan diperbaiki guna menunjang Geopark Pongkor.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement