REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Siber Bareskrim Polri mengatakan sedang melakukan investigasi lanjutan terhadap grup lain yang berada dalam satu kelompok dengan Muslim Cyber Army (MCA). Hal ini disampaikan oleh Ditsiber Brigjen Pol Fadil Imran dalam jumpa pers, Rabu (28/2).
"Kami sedang melakukan penyelidikan terhadap grup bernama Cyber Moeslim Defeat Hoax, yang mana ini grup tertutup dengan jumlah anggota 143 orang," ujar Brigjen Pol Fadil Imran dalam konferensi pers di gedung Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
Grup ini disebut sebagai wadah melakukan setting agar dapat memenangkan opini yang mereka buat. Mereka juga membagikan berita keluar kelompok secara massive, serentak, dan bergelombang.
Grup ini juga disebut memiliki prosedur standar operasi (SOP) agar opini yang mereka sebar serta agenda isunya bisa meluas. Admin grup yang berinisial S juga sedang diincar polisi.
Dalam konferensi tersebut pihak kepolisian juga merilis penangkapan enam orang tersangka yang diketahui merupakan admin dari grup The Family MCA. Yaitu salah satu dari sekian grup atas nama MCA yang juga berfungsi untuk menyebarkan berita SARA serta ujaran kebencian dan berita bohong.
Selain kelompok Cyber Moeslem Defeat Hoax, saat ini pihak kepolisian sedang mengincar seorang tersangka dengan inisial TM dan berjenis kelamin wanita. Pelaku ini diketahui merupakan seorang konseptor dan anggota MCA.
Pihak polisi meminta agar TM dan enam anggota lainnya menyerahkan diri tanpa perlu ditangkap karena pihak kepolisian sudah memegang data tersangka. Untuk berita pengejaran tersangka yang diduga kabur ke Korea Selatan, polisi menyatakan untuk sementara dibatalkan.
"Yang pengejaran di Korea Selatan sementara kita batalkan. Kita juga masih belum tahu dia siapa," ujar Imran.
Saat ini pihak kepolisian sendiri mengatakan sedang mendalami kelompok MCA ini mulai dari biaya yang mereka dapatkan, hingga siapa dalang sebenarnya dari kasus tersebut. Pihak forensik juga sedang memeriksa bukti-bukti dari alat elektronik yang telah didapatkan bersamaan dengan penangkapan enam tersangka The Family MCA.
Tim penyidik dan analis dari kepolisian sedang mendalami tentang fakta pengorganisasian kelompok MCA ini baik dari segi siapa yang menyuruh hingga bagaimana cara mereka mendapatkan modal. Walaupun kemarin sudah disampaikan bahwa kelompok ini tidak terstruktur seperti kelompok Saracen, tetapi mereka bekerja dengan sistematis dan jumlahnya bisa banyak.