Rabu 28 Feb 2018 18:57 WIB

TPA Banjaran Overload, Pemkab Siapkan Lokasi Pengganti

Warga juga terganggu dengan bau tak sedap yang menyebar cukup jauh dari TPA

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Hazliansyah
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) (Ilustrasi)
Foto: Antara
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, sudah sejak lama dikeluhkan warga setempat. Selain dinilai sudah penuh, warga di sekitar TPA juga merasa terganggu karena bau tak sedap menyebar cukup jauh dari areal TPA.

Terkait kondisi ini, Bupati Purbalingga, Tasdi mengakui kondisi TPA Desa Banjaran memang sudah over load. Namun untuk mencari TPA, Bupati menyatakan bukan hal yang mudah.

"Sejak saya masih menjabat sebagai Ketua DPRD tahun 2014, kami sudah merekomendasikan agar TPA segera dipindah dari Desa Banjaran. Namun sepertinya Pemkab saat itu kesulitan mencari lokasi pengganti. Bukan kesulitan anggaran," jelas Tasdi, Rabu (28/2).

Saat ini, katanya, Pemkab sudah menyiapkan lahan seluas 5 hektar di Desa Bedagas Kecamatan Pengadegan, sebagai areal TPA pengganti.

"Sebenarnya ada 10 hektar lahan yang tersedia, tapi Pemkab baru membebaskan lahan sekitar 5 hektar," katanya.

Menurut Bupati, TPA Banjaran mulai dioperasikan pada tahun 1993. Saat itu, kondisi di sekitar lokasi TPA belum dipadati rumah-rumah penduduk, sehingga lokasi TPA di desa tersebut tidak menimbulkan masalah.

Namun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, wilayah sekitar TPA Banjaran menjadi semakin padat. Dampak pencemaran lingkungan, juga mulai dirasakan warga.

"Rembesan air tanah juga sudah mencemari sumber air penduduk. Namun Pemkab sudah memberikan kompensasi dengan membangun jaringan air minum PDAM yang tidak tercemar ke rumah-rumah warga," jelasnya.

Tasdi mengakui, pengelolaan persampahan memang merupakan permasalahan penting yang selama ini belum mampu ditangani Pemkab secara optimal. Saat ini pelayanan persampahan baru mencapai 10 persen dari jumlah penduduk Purbalingga. Padahal volume sampah jika dihitung berdasarkan jumlah penduduk mencapai 1.942,6 meter kubik per hari atau 58.278 meter kubik per bulan.

Dia menyebutkan, jika TPA di Desa Bedagas sudah dioperasikan, diharapkan TPA tersebut akan menjadi TPA terpadu.

"Sampah di lokasi itu tidak hanya sekadar dibuang, namun bisa diolah menjadi pupuk atau bahan bakar. Seperti di Kabupaten Pati, TPA justru bisa menjadi lokasi wisata edukasi pengelolaan sampah," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement