REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia penyelenggara turnamen Piala Presiden 2018 memberikan apresiasi kepada lima orang legenda sepak bola Indonesia. Apresiasi itu berupa pemberian uang tunai Rp 20 juta per orang.
Ketua Panitia Pengarah (SC) Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait mengatakan, kelima legenda yang mendapatkan apresiasi tersebut adalah pemain timnas era 1990-an Alexander Pulalo, penyerang timnas era 1990-an Peri Sandria, kiper timnas tahun 1960-an Yudo Hadianto, pemain timnas tahun 1970-an Junaedi Abdillah, dan bek timnas era 1970-an Simson Rumahpasal.
"Kita tidak boleh melupakan sejarah. Tanpa para legenda ini, persepakbolaan Indonesia tidak bisa berkembang seperti sekarang," ujar Maruarar dalam penutupan Piala Presiden 2018, Rabu (28/2).
Politikus PDI Perjuangan itu melanjutkan, selain pemain, panitia Piala Presiden 2018 memberikan apresiasi serupa kepada legenda wasit dan pelatih nasional. Para wasit tersebut yaitu Purwanto dan Jaka Mulyono, sedangkan pelatih yakni Benny Dolo, Sartono Anwar, dan Nandar Iskandar.
"Terima kasih atas penghargaan ini. Saya tidak menyangka bisa mendapatkannya. Semoga ini mendorong para pemain muda agar semakin berprestasi," kata Yudo Hadianto.
Ucapan senada diungkapkan Purwanto yang semasa aktif memiliki lisensi wasit FIFA. Dia pun menyampaikan beberapa pesan kepada para wasit di Tanah Air. "Saya tidak menyangka, tiba-tiba ditelepon dan diminta ke Jakarta untuk menerima ini. Karena itu saya mengucapkan terima kasih. Bagi wasit-wasit Indonesia, jangan pernah takut dibenci karena itu risiko seorang wasit. Yang penting tetap bertindak sesuai dengan peraturan," kata Purwanto yang kini tinggal di Kediri, Jawa Timur.