Rabu 28 Feb 2018 19:05 WIB

Tantangan Dakwah: Banyak Ajaran-Ajaran yang Menyimpang

Seorang dai harus memahami agama dengan baik.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Dakwah
Foto: wordpress.com
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Agama Islam, Prof KH Didin Hafidhuddin yang menjadi keynote speaker mengungkapkan bahwa seorang dai harus memahami agama dengan baik. Karena, menurut dia, saat ini banyak ajaran-ajaran yang menyimpang.

"Seorang dai harus memahami agama dengan baik. Apalagi saat kita berhadapan dengan pemahaman-pemahaman yang liar atau melenceng," ujar dia, Rabu (28/2).

Dosen Pasca Sarjana UIKA Bogor, Ahmad Sastra MM menjelaskan bahwa di era globalisasai dan teknologi saat ini, banyak media yang bisa digunakan untuk menyampaikan dakwah, seperti buku, buletin, sosial media, koran, majalah, dan lain sebagainya.

"Ini media kita untuk melakukan suatu counter pemikiran dakwah terkait dengan hegemoni pemikiran liberal atau sekuler yang hari ini sudah merasuki otak kita kaum Muslimin," jelasnya saat memaparkan materinya dalam seminar tersebut.

Pembicara dari Fath Institute, Amir Faishol Fath yang menjelaskan tentang tantangan dai zaman now dalam berdakwah. "Hakikat zaman now, apapaun yang kita miliki mudah menyebar. Ini salah satu ciri zaman now," ujarnya.

Ustaz Amir Faishol menjelaskan bahwa ada beberapa tantangan dakwah di era globalisasi saat ini. Pertama, yiatu masih lemahnya pemahaman tentang Islam di internal kaum Muslimin. Kedua, penyebaran virus pemikiran sesat oleh peradaban barat. Ketiga, adanya penerapan hukum sekuler yang bertentangan dengan hukum Allah di tengah kaum muslimin.

Karena itu, menurut dia, seorang dai yang hidup di zaman ini harus betul-betul memahami berbagai macam persoalan, seperi ekonomi umat, politik, dan lain-lain. "Kita sebagai dai jangan berbicara hal-hal yang sifatnya parsial, tidak hanya persoalan shalat saja tapi juga persoalam ekonomi, politik, dan sebagainya," kata Ustaz Amir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement