REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo mendapatkan penghargaan sebagai BPBD terbaik ketiga untuk wilayah II Indonesia. BPDB Kota Solo dinilai menjadi BPBD yang tangguh serta tanggap dalam menanggulangi bencana alam.
Selain Solo, untuk wilayah II Indonesia, penghargaan serupa diperoleh BPBD Magelang dan BPBD Purworejo. Penghargaan tersebut diberikan BNPB dalam Rakernas Penanggulangan Bencana 2018 di Bali 22 Februari.
"Sistem manajeman, pelaporan dan penanganan yang cepat terhadap wilayah terdampak yang menjadi penilaiannya," tutur Kepala pelaksana haruan BPBD Kota Solo, Eko Prajudhy Noor Aly pada Rabu (28/2).
Eko mengungkapkan penghargaan tersebut diperoleh tak lepas dari dukungan warga Solo yang turut serta berperan dalam penanganan bencana.
Selain itu, kata dia, tim BPBD Kota Solo juga terus berupaya melakukan latihan untuk penanganan bencana agar lebih cepat dan efektif. BPBD Kota Solo, kata dia juga melakukan pelatihan terhadap para sukarelawan serta memperkuat koordinasi antar instansi terkait.
"Kedepanya kita buat kelurahan tanggap bencana, sekarang /kan baru di Sewu, Sankrah dan Semanggi," katanya.
Ia mengatakan dengan bencana banjir yang mengancam kota Solo setiap tahunnya, Pemkot Solo sedang mempercepat pembentukan Kelurahan tanggap bencana.
Menurutnya, prioritas utama kelurahan tangguh bencana dibuat di pemukiman warga yang berada tak jauh dari bantaran sungai Bengawan Solo. Ia yakin keberadaan kelurahan tangguh bencana akan memperkecil kemungkinan adanya korban ketika terjadi bencana alam.
"Masyarakat perlu dibekali, tak hanya siap menghadapi bencana tali juga agar menjadi tangguh," katanya