REPUBLIKA.CO.ID,GAZA--- Keluarga nelayan Palestina yang terbunuh saat memancing di lepas pantai Gaza menyebut Otoritas Israel tidak akan memulangkan mayat kerabat mereka. Ayah korban, Saleh mengatakan hal ini dilakukan Israel untuk menyembunyikan kejahatannya.
Dilansir Middle East Monitor, Rabu (28/2), pada Ahad Angkatan Laut Israel menembak mati nelayan Palestina Ismail Abu-Riyaleh (18) dan melukai dua kerabatnya, yang juga berada di atas kapal nelayan tersebut. Saleh, menuduh otoritas pendudukan Israel melakukan kejahatan terhadap anaknya.
"Penjegalan terus menerus terhadap jasad anak saya berarti bahwa pendudukan Israel melakukan tiga kejahatan terhadap dia: pembunuhan, menghalangi pemulangan jasad dan mencoba menyembunyikan bukti kejahatannya," kata ayah nelayan tersebut.
Dia meminta kelompok hak asasi lokal dan internasional untuk memberikan tekanan pada pendudukan Israel agar memulangkan mayat anaknya sebelum ditempatkan di pemakaman Israel, di mana jenazah ratusan warga Palestina disembunyikan.
Koordinator komite yang mendokumentasikan pelanggaran Israel terhadap nelayan Gaza, Zakaria Baker, membenarkan bahwa pendudukan Israel menghalangi kembalinya mayat korban untuk menyembunyikan kejahatannya. Dalam kasus ini Ismail ditembak dari jarak yang sangat dekat.
"Otoritas pendudukan Israel tidak ingin kejahatan tersebut mendapatkan liputan media jika mayatnya dikembalikan," katanya.
Israel secara teratur menargetkan nelayan Palestina yang beroperasi dengan baik di dalam perbatasan laut Gaza.