REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insani Madina Graduate School of Communications (Ikatan Alumni Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina) memberikan anugerah kepada Novel Baswedan sebagai sosok pejuang antikorupsi di Indonesia. Penghargaan ini merupakan bentuk dukungan terhadap Novel Baswedan.
"Penghargaan ini kami berikan kepada Novel Baswedan atas dedikasinya dalam penegakan hukum tindak pidana korupsi (Tipikor) di Indonesia," ujar Sekretaris Jenderal Insani Madina Graduate School of Communications, Tri Yulianto di Jakarta, Rabu.
Penghargaan tersebut diterima oleh Novel dalam kegiatan Dialog Kemitraan dalam rangka memperingati 10 tahun pendidikan antikorupsi Universitas Paramadina. Penghargaan berupa plakat tersebut diserahkan oleh Tri Yulianto dan diterima langsung oleh Pimpinan KPK, Saut Situmorang.
"Ia (Novel) telah menginspirasi banyak orang. Kami berharap penghargaan ini menjadi bentuk dukungan moral kami untuk Novel," Kata Tri.
Dalam kesempatan yang sama Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah, mengatakan untuk mendukung gerakan antikorupsi, Universitas Paramadina menginisiasi mata kuliah antikorupsi sebagai mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa Universitas Paramadina.
"Mata kuliah ini diinisasi sejak 2008 dan Universitas Paramadina menjadi kampus pertama di Indonesia yang menginisasi lahirnya mata kuliah antikorupsi di Indonesia," kata Firmanzah.
Firmanzah berharap dengan mata kuliah antikorupsi menjadi langkah nyata civitas akademika Universitas Paramadina dalam pengembangan nilai, prinsip antikorupsi, dan integritas dalam upaya pencegahan tindak korupsi.
Penganiaya Novel Baswedan