REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur Komunikasi Gedung Putih Hope Hicks (29 tahun) mengundurkan diri. Hicks merupakan staf terlama dan tepercaya Presiden AS Donald Trump.
Gedung Putih mengumumkan sebelum mengajukan pengunduran dirinya, Hicks menghabiskan waktu sembilan jam dalam sidang tertutup Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat untuk menyelidiki campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS.
Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan keputusan Hicks mengundurkan diri tidak terkait dengan penampilannya di depan panel. Pembuat undang-undang mengatakan Hicks yang dulunya merupakan Juru bicara Trump selama kampanye presiden, menolak menjawab pertanyaan tentang pemerintahan Trump.
Hicks juga menolak berkomentar terkait sebuah pertemuan pada Juli 2016 di Trump Tower antara putra sulung presiden, Donald Trump Jr, rekan Trump lainnya dan
seorang pengacara Rusia Natalia Veselnitskaya. Namun dia menjawab setiap pertanyaan yang diajukan mengenai kampanye dan masa transisi antara pemilihan November dan pelantikan Januari 2017.
Hicks diperkirakan akan meninggalkan Gedung Putih dalam beberapa pekan ke depan. Hicks terjebak dalam sebuah kontroversi dengan mantan Staf Sekretaris Gedung Putih Rob Porter. Hicks diketahui memiliki hubungan dekat dengan Porter. Ia membela Porter saat Porter menghadapi tuduhan kekerasan dalam rumah tangga oleh mantan istrinya. Porter akhirnya terpaksa mengundurkan diri.
Hicks adalah salah satu orang pertama yang dipekerjakan Trump saat dia memulai kampanyenya untuk masa kepresidenan. Hicks mengatakan dia telah memberi tahu presiden terkait pengunduran dirinya.
Pengacara Hicks yang telah mewakili dia dalam penyelidikan Rusia, Robert Trout menolak berkomentar. Hicks menjabat sebagai Direktur Komunikasi pada September. Ia menggantikan Anthony Harpamucci yang telah menjabat selama 11 tahun.
"Harapannya luar biasa dan Hicks telah melakukan pekerjaan hebat selama tiga tahun terakhir. Dia pintar dan bijaksana, orang yang benar-benar hebat," kata Trump dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.
Hicks mengatakan dalam sebuah pernyataan ia berterima kasih kepada Presiden Trump karena telah mempercayainya selama menjalankan pekerjaannya. Ia berharap presiden dan pemerintahannya dapat memimpin AS sebaik mungkin.
Badan intelijen AS menyimpulkan Rusia menjalankan program peretasan dan disinformasi untuk ikut campur dalam pemilihan dan kemudian berkembang menjadi upaya untuk membantu kandidat Partai Republik Trump mengalahkan Clinton. Pada 16 Februari, penasihat khusus AS mendakwa 13 orang Rusia dan tiga perusahaan atas tuduhan merusak kampanye tersebut.
Rusia membantah tuduhan tersebut dan Trump menyangkal adanya kolusi antara kampanyenya dan pejabat Moskow.