REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Protokol untuk mencalonkan dan memilih penerima Hadiah Nobel Perdamaian dilakukan secara teliti dan sangat tertutup. Sebanyak 329 kandidat, yaitu 217 individu dan 112 organisasi sedang dipertimbangkan untuk mendapatkan Nobel tahun ini. Kandidat itu akan diumumkan pada Oktober.
Dilansir di The Washington Post, identitas para kandidat juga dirahasiakan. Komite Nobel Norwegia, yang memberikan hadiah dilarang mengungkapkan informasi apa pun tentang pemilihan kandidat selama 50 tahun ini.
Kerahasiaan proses pemilihan kandidat peraih Nobel Perdamaian sejak pertama kali diberikan pada 1901 terganggu setelah panitia menemukan ada rumor palsu Presiden AS Donald Trump masuk menjadi salah satu kandidat. Polisi Oslo telah melakukan penyelidikan atas masalah ini.
Rumor palsu tersebut telah terjadi dua kali. Sekretaris Komite Nobel Olav Njolstad mengatakan rumor pencalonan Trump sebagai kandidat penerima Hadiah Nobel Perdamaian juga muncul tahun lalu.
Kepala bagian kejahatan dari kepolisian Oslo Inspektur Rune Skjold mengatakan penyidik telah menghubungi FBI sejak musim gugur yang lalu, untuk menunjukkan rumor palsu itu berasal dari AS. Dia mengatakan polisi percaya pelaku yang sama berada di belakang kedua rumor palsu tersebut.
Sejumlah besar tokoh yang memenuhi syarat sebagai nominator untuk hadiah tersebut adalah kepala negara anggota parlemen, dan menteri kabinet di negara-negara di seluruh dunia; anggota Pengadilan Internasional dan Pengadilan Arbitrase Tetap yang keduanya berbasis di Den Haag; anggota Institute of International Law yang berbasis di Ghent, Belgia; profesor universitas sejarah, ilmu sosial, hukum, filsafat, teologi, dan agama; pemimpin universitas tertentu; direktur lembaga penelitian perdamaian dan lembaga kebijakan luar negeri; dan penerima hadiah sebelumnya.
Empat presiden Amerika telah dianugerahi hadiah tersebut, yang terakhir adalah Barack Obama pada 2009. Jimmy Carter dianugerahi Nobel Perdamaian pada 2002, lebih dari dua dekade setelah dia meninggalkan jabatannya.
Barack Obama
Keputusan untuk memberikan penghargaan tersebut kepada Obama telah mendapat kritikan luas, karena saat itu AS masih terlibat dalam perang di Afghanistan dan Irak. Tahun berikutnya, hadiah tersebut diberikan kepada seorang pembangkang Cina Liu Xiaobo yang memicu dinginnya hubungan diplomatik antara Cina dan Norwegia.
Sejak 1901, 131 orang telah mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian. Seorang pemenang, Le Duc Tho dari Vietnam Utara pada 1973 menolak hadiah tersebut. Tiga pemenang lainnya, yaitu Tuan Liu, Aung San Suu Kyi yang sekarang menjadi pemimpin de facto Myanmar dan wartawan Jerman Carl von Ossietzky berada dalam tahanan atau di bawah tahanan rumah saat mereka mendapatkan Nobel.