REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daya pikat utama dari bagian eksterior Masjid Assalam Nantes terletak pada bentuk menara. Menara masjid ini menyatu dengan bangunan. Letaknya agak menjorok ke luar. Bentuk menara ini seperti sebuah jajaran genjang. Pada bagian atasnya, memiliki bentuk miring.
Tinggi dari menara ini 17 meter. Sedangkan, kubah masjid ini hanya berada di ketinggian 14 meter. Namun, dari keduanya, kubah maupun menara, sama-sama memiliki hiasan bulan sabit.
Bagian menara ini terbuat dari material kaca dengan sisi bagian luarnya dihiasi oleh kaligrafi. Pada saat malam, bagian inilah yang memancarkan rona-rona warna yang menawan dari masjid ini.
Layaknya bangunan bergaya minimalis, masjid ini juga memiliki pencahayaan yang maksimal. Pada bangunan berbentuk kotak itu terdapat deretan kaca yang memanjang mengikuti bentuk bersudut yang tampak kaku, namun terlihat serasi dengan tampilan bangunan utamanya. Pada beberapa bagian, kaca masjid ini dihiasi pula dengan ragam ornamen yang terhias pada kaca patri.
Elias menghadirkan bangunan masjid dan pusat kebudayaan itu dalam dua bagian yang dikemasnya secara paralel. Sebagai pemisah dari kedua bangunan itu terdapat ruang terbuka selebar 20 meter. Di bagian ini, terdapat kolam dan tanaman hijau yang semuanya dikelilingi oleh tanah.
Sementara itu, ketika berada di bagian dalam masjid, terlihat adanya pengaruh ornamen dekoratif bergaya Turki yang begitu kental. Ini ditandai dengan hadirnya keramik Turki pada bagian dinding maupun pilar-pilar masjid yang berbentuk bulat. Keramik berwarna cerah itu memiliki corak hiasan geometris sehingga memberikan kesan artistik di bagian interior.