REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui PD Pasar Bermartabat merevitalisasi empat pasar tradisional pada 2018 ini. Revitalisasi ini dilakukan untuk mendorong kenyamanan berbelanja di pasar tradisional.
Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Bandung Muhamad Solihin mengatakan kebersihan dan kenyamanan pasar tradisional harus diutamakan untuk meningkatkan minat pembeli. Sebab saat ini pasar tradisional bersaing dengan pasar modern atau supermarket yang jauh lebih tertata. Meskipun dari sisi harga, pasar tradisional lebih murah.
"Bagaimana kita bisa bersaing dengan supermarket. Ya, pasarnya harus bersih harus nyaman harus aman," kata Solihin usai meninjau Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (1/3).
Menurut Solihin, empat pasar tradisional tersebut mendesak direvitalisasi karena kondisinya yang sudah kurang nyaman. Baik dari sisi kebersihan dan kerapihannya.
"(Pasar) Kiaracondong, Astananyar Cihaurgeulis, Sederhana, ini kan pasar yang punten ya, di pinggir jalan besar, terus juga pembeli banyak, dan tingkat kebersihannya agak kotor. Nah, PD pasar sudah punya rencana tahun ini semoga bisa berjalan," ujarnya.
Solihin menyebutkan revitalisasi pasar tidak harus merombak ulang semua bangunannya. Tapi lebih pada penataan infrastruktur dan terutama kebersihan yang menjadi faktor utama membuat nyaman pasar tradisional.
Bukan hanya mengandalkan revitalisasi, ia mengimbau masyarakat dan pedagang berperan aktif dalam menjaga kondisi pasar tradisional. Sehingga pasar tradisional bisa terus terjaga kenyamanannya seperti supermarket.
"Jadi saya ingin mengimbau pengeloa pasar PD Pasar dengan seluruh masyarakat dan pedagang disini mari kita jaga pasar ini supaya nyaman bersih supaya aman, supaya pengunjung tambah banyak. Kalau pengunjung tambah banyak kan berarti transaski tambah besar. Insyaallah, kalau tambah besar berarti penghasilan para pedagang tambah besar," tuturnya.